Manajer Liverpool Juergen Klopp menegaskan bahwa keunggulan 13 di puncak klasemen Liga Inggris yang saat ini dimiliki timnya bukan sebuah hal relevan.

Keunggulan itu diraih setelah Liverpool membekap tim peringkat kedua Leicester City dengan skor 4-0 dalam laga Boxing Day Liga Inggris di Stadion King Power, Kamis setempat (Jumat WIB).

"Yang kalian ubah dari pertanyaan itu hanya angkanya, sebelumnya 10, kemudian 11 dan sekarang 13," kata Klopp dalam jumpa pers purnalaga dilansir laman resmi Liverpool.

Baca juga: Rodgers ingin Leicester tak larut tenggelam dalam kekecewaan

"Sejujurnya kami tidak merasakan apapun, tidak memikirkannya, sedikit pun tidak," ujarnya menambahkan.

Klopp mengaku tidak pernah menyematkan angka-angka itu dalam diskusi tim pralaga sebab menurutnya hal itu tidak menarik.

Sebab menurutnya hal itu bisa jadi akan menjadi prolog sebuah cerita negatif.

"Saya bisa menulis narasinya sendiri, kisah yang belum pernah terjadi, setidaknya di sepak bola Inggris, sebuah tim unggul besar lantas kehilangan keunggulan itu," ujarnya.

"Itu terdengar negatif di telinga saya, jadi buat apa saya memikirkan hal semacam itu," kata Klopp melengkapi.

Klopp menegaskan ia dan timnya hanya ingin berkonsentrasi untuk pertandingan-pertandingan berikutnya yang akan dijalani, sesuatu yang hasilnya belum jelas.

"Kami akan menghadapi Wolverhampton, Sheffield United, Everton, Tottenham dan Manchester United dalam lima pertandingan berikutnya," kata Klopp.

"Kami harus memainkan semuanya dan berusaha dengan segenap tenaga agar bisa sepenuhnya siap. Angka-angka itu tidak relevan bagi kami," pungkasnya.

Liverpool kini mengoleksi 52 poin di puncak klasemen disertai satu simpanan laga kontra West Ham United yang ditunda sebab mereka harus terbang ke Qatar untuk menjuarai Piala Dunia Antarklub.

Selanjutnya Liverpool akan menjamu Wolverhampton dalam laga pekan ke-20 sekaligus pertandingan terakhir mereka untuk tahun 2019 pada Minggu (29/12).
 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019