Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mencatatkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sekaligus sebagai pembuatan kacamata matahari terbanyak dan pengamatan gerhana matahari menggunakan kamera lubang jarum terbesar ketika menggelar perhelatan fenomena alam langka gerhana matahari cincin yang berlangsung di kampus pasca UMSU di Medan.

Manajer Operasional MURI Andre Purwandono di Medan, Kamis (26/12) mengatakan pihak MURI telah menyaksikan dua rekor kegiatan sekaligus dimana kegiatan ini belum pernah dicatatkan di MURI.

"Awalnya panitia pembuatan kacamata matahari yakni sebanyak 3.000 namun setelah kami hitung dan diverifikasi ternyata pembuatan kacamata matahari sebanyak 3.300 buah," katanya. 

Baca juga: OIF UMSU gelar pengamatan gerhana matahari langka

Kemudian rekor kedua adalah pengamatan gerhana matahari menggunakan dengan kamera lubang jarum terbesar di dunia dengan ukuran 15x7,5 meter.

"Ini suatu kebanggaan bagi kami dan mengapresiasi UMSU karena telah mendapatkan rekor dunia baru," tambahnya.
 
Sejumlah warga mengikuti rekor MURI sebagai pembuatan kacamata matahari saat menyambut fenomena gerhana matahari cincin di Kampus Pasca UMSU di Medan. (ANTARA/Septianda Perdana)

Sementara itu, Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengatakan untuk menyambut momen gerhana matahari cincin di Kota Medan, kampus UMSU sudah melakukan persiapan selama enam bulan agar kegiatan pemecahan dua rekor MURI itu dapat berjalan lancar. 

"Alhamdulillah ini suatu prestasi karena kita diminta oleh MURI untuk memecahkan rekor pembuatan kacamata khusus melihat gerhana matahari sebanyak 3.300 setelah kembali dihitung dan kamera lubang jarum terbesar," katanya.

Melalui kegiatan ini, Agussani berharap UMSU dapat mencetak kader sumber daya manusia bermanfaat bagi keilmuan dalam bidang ilmu Falak dan astronomi dalam pemotretan dan pengamatan benda-benda langit pada peristiwa yang akan datang.

 

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019