Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat terdampak banjir mengakibatkan aktifitas di sana menjadi terkendala dimana air masuk kawasan itu mulai pukul 05.30 WIB.
Dari informasi yang disampaikan salah seorang pegawai Balai Penyuluhan Pertanian Sirapit Irman, di Sirapit, Senin, kondisi balai tersebut terendam akibat tingginya curah hujan di kawasan itu.
"Dimana curah hujan di kawasan itu mencapai 43 milimeter," katanya.
Akibat banjir tersebut luas lahan persawahan yang terendam diperkirakan mencapai 125 hektare dan luas pertanaman yang terendam dari laporan ketua kelompok tani setempat lima hektare.
Berdasarkan laporan Kepala Unit Ekanta. Banjir juga mengganggu pendistribusian air minum yang dikelola PDAM Tirta Wampu yang ada di Kecamatan Sirapit,
"Demikian juga dengan Unit Tanjung Langkat Kecamatan Salapian akibat banjir mengganggu sistem pendistribusian air minum," kata Robin.
Baca juga: Banjir melanda Kecamatan Kuala Langkat ketinggain capaii 50 hingga 150 cm
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Dari informasi yang disampaikan salah seorang pegawai Balai Penyuluhan Pertanian Sirapit Irman, di Sirapit, Senin, kondisi balai tersebut terendam akibat tingginya curah hujan di kawasan itu.
"Dimana curah hujan di kawasan itu mencapai 43 milimeter," katanya.
Akibat banjir tersebut luas lahan persawahan yang terendam diperkirakan mencapai 125 hektare dan luas pertanaman yang terendam dari laporan ketua kelompok tani setempat lima hektare.
Berdasarkan laporan Kepala Unit Ekanta. Banjir juga mengganggu pendistribusian air minum yang dikelola PDAM Tirta Wampu yang ada di Kecamatan Sirapit,
"Demikian juga dengan Unit Tanjung Langkat Kecamatan Salapian akibat banjir mengganggu sistem pendistribusian air minum," kata Robin.
Baca juga: Banjir melanda Kecamatan Kuala Langkat ketinggain capaii 50 hingga 150 cm
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019