Dinas Kesehatan Kota Sibolga mengakui bahwa terget imunisasi dasar lengkap di Kota Sibolga, tidak tercapai sebagaimana target nasional sebesar 80 persen. Hal itu dikarenakan adanya isu haram halal vaksin.
“Akibat isu itu target imunisasi dasar lengkap yang dicapai oleh Dinas Kesehatan Sibolga tahun 2019 hanya 67,21 persen,” terang Plt Kadis Kesehatan Kota Sibolga Firmansyah Hulu pada acara temu pers dengan wartawan kemarin di Aula Nusantara kantor Wali Kota Sibolga.
Disebutkan Firmansyah, dari sekian banyak program skala nasional yang ditargetkan pemerintah pusat seperti Program perbaikan gizi masyarakat, Program upaya kesehatan masyarakat, Program obat dan perbekalan kesehatan.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, program menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan menurunkan angkat kematian neonatal (AKN), program prevalensi stunting pada balita, program umur harapan hidup, semuanya tercapai dan bahkan melampaui target, kecuali target imunasi dasar lengkap.
“Kalau penyakit sudah menyangkut Paham maka akan terkendala. Bahkan saat pelaksanaan vaksin Rubella kemarin, juga terkendala masalah haram halalnya vaksin. Itulah kendala yang kami hadapi sehingga target nasional terhadap imunasi dasar lengkap di Kota Sibolga tidak tercapai,” ungkapnya.
Kadis menyimpulkan, bahwa pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat Kota Sibolga tahun 2019 sebagian besar sudah lebih baik dari target Nasional.
Bahkan sebagian besar capaian lima program prioritas nasional tahun 2019 di Kota Sibolga sudah lebih baik dari target nasional. Demikian juga dengan JKN di Kota Sibolga sampai dengan tahun 2019 sebesar 93.492 jiwa, dan semua Puskesmas di Kota Sibolga sudah terakdreditasi dan telah dilakukan Re-akreditasi atas dua Puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
“Akibat isu itu target imunisasi dasar lengkap yang dicapai oleh Dinas Kesehatan Sibolga tahun 2019 hanya 67,21 persen,” terang Plt Kadis Kesehatan Kota Sibolga Firmansyah Hulu pada acara temu pers dengan wartawan kemarin di Aula Nusantara kantor Wali Kota Sibolga.
Disebutkan Firmansyah, dari sekian banyak program skala nasional yang ditargetkan pemerintah pusat seperti Program perbaikan gizi masyarakat, Program upaya kesehatan masyarakat, Program obat dan perbekalan kesehatan.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, program menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan menurunkan angkat kematian neonatal (AKN), program prevalensi stunting pada balita, program umur harapan hidup, semuanya tercapai dan bahkan melampaui target, kecuali target imunasi dasar lengkap.
“Kalau penyakit sudah menyangkut Paham maka akan terkendala. Bahkan saat pelaksanaan vaksin Rubella kemarin, juga terkendala masalah haram halalnya vaksin. Itulah kendala yang kami hadapi sehingga target nasional terhadap imunasi dasar lengkap di Kota Sibolga tidak tercapai,” ungkapnya.
Kadis menyimpulkan, bahwa pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat Kota Sibolga tahun 2019 sebagian besar sudah lebih baik dari target Nasional.
Bahkan sebagian besar capaian lima program prioritas nasional tahun 2019 di Kota Sibolga sudah lebih baik dari target nasional. Demikian juga dengan JKN di Kota Sibolga sampai dengan tahun 2019 sebesar 93.492 jiwa, dan semua Puskesmas di Kota Sibolga sudah terakdreditasi dan telah dilakukan Re-akreditasi atas dua Puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019