Pemerintah Kabupaten Langkat terus berupaya melakukan percepatan pencegahan stunting di 23 kecamatan yang ada di daerah itu.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Langkat Sujarno, di Stabat, Rabu, saat menerima tim Gernas PPG Bappenas.

Sujarno menjelaskan dalam upaya percepatan mengatasi stunting itu pelaksanaannya dengan melibatkan dan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait sampai tingkat desa.

Baca juga: Gernas PPG Bappenas lihat kondisi stunting di Langkat

Oleh karenanya, di daerah Lokus Stunting sekarang ini sudah memiliki PAUD, Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL), sanitasi, SPAM yakni (terfasilitasi, kawasan perkotaan, berbasis masyrakat, kawasan khusus, regional), PKH, BPNT, Pemberdayaan Pekarangan Pangan Lestari (KRPL) dan intervensi spesifik serta fasilitas pendukung lainnya, katanya.

Sehingga, angka stunting di Langkat mampu menurun hingga 23,3 persen pada 2018, hal ini diketahui dari pendataan ulang diwilayah 10 lokus stunting pada Januari 2018.

Dimana sebelum ada berbagai upaya yang dilamukan Pemkab Langkat tersebut angka stunting mencapai 55,48 persen pada tahun 2013 menurut data Riskesdas 2013, katanya.

“Pemkab Langkat akan terus berupaya untuk menekan angka 23,3 persen tersebut, hingga pada angka paling terendah,” ungkapnya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019