Royal Golden Eagle (RGE) menggelar workshop tentang perkembangan teknologi informasi yang membuat media cetak tergeser dengan kehadiran media online bahkan media sosial.

"Penyelenggaraan workshop sudah tahun kelima di 2019. Tahun ini digelar di Bali 4 - 9 November sekaligus untuk membangkitkan pariwisata," ujar Head of Corporate Communications RGE Indonesia, Ignatius Purnomo di Nusa Dua, Bali, Senin (11/11).

Bekerja sama dengan World Association of Newspapers and News Publishers (WAN IFRA), workshop yang mengangkat tema seputar perkembangan media cetak dan online, bagaimana menarik pembaca muda dan melawan hoax itu diikuti 25 wartawan senior dan editor media massa dari hampir seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Semarang, Surabaya, dan Kalimantan Timur.

Workshop berlangsung seru karena langsung ada diskusi dan praktik mencaritahu apakah berita atau foto itu benar atau hoaks.

Ignatius Purnomo yang dipanggil akrab Ipung itu menyebutkan RGE menjalankan journalism workshop bersama WAN IFRA memiliki banyak tujuan. Mulai memberikan update terbaru tentang tren yang sedang terjadi kepada media-media di Indonesia. Kemudian memberikan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan keahlian di bidang jurnalis.

"Dan tentunya untuk membangun hubungan jangka panjang dengan media media di Indonesia," katanya.

Dia menegaskan, perkembangan media juga penting bagi RGE agar tahu apa yang terbaik dilakukan perusahaan itu dalam berkomunikasi dengan media untuk memberi info soal kinerja perusahaan.

"Mengetahui tren yang sedang terjadi di dunia jurnalis yang terus berkembang sangat penting bagi perusahaan dan sama penting saat membagi pengetahuan kepada para pelaku media soal perkembangan media massa," katanya.

Agar workshop bertajuk RGE Journalism Workshop 2019 benar - benar bermanfaat, RGE dan WAN IFRA menampilkan pemateri yang berkompeten dengan materi terkini. Mulai dari Direktur WAN-IFRA Asia, Joon-Nie Lau, Konsultan Media dan Komunikasi Independen, Pichai Chuensuksawadi, konsultan Media Digital dan Mantan Editor Storyful, Eoghan Sweeney, hingga Direktur Komunikasi Tanoto Foundation Haviez Gautama. Ipung sendiri tampil sebagai penerjemah dan pemandu diskusi.

"RGE yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam dengan usaha beragan di berbagai negara berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, konservasi dan pengembangan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, katanya, RGE berupaya maksimal memberikan manfaat bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan dan perusahaan.

Eoghan Sweeney, seorang konsultan media digital, yang juga mantan editor Storyful, kantor berita dan intelijen media sosial dunia dalam materinya menceritakan bagaimana hoax juga melanda medsos seperti Facebook.

Untuk itu, Eoghan mengajak para wartawan senior dan editor media massa jeli dan teliti saat mengumpulkan informasi dari media sosial untuk kepentingan pemberitaan. Verifikasi atau mencari sumber konten dan visual penting dilakukan agar tidak terjebak dengan berita hoaks.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019