Tarian budaya daerah 10 etnis memeriahkan pagelaran Kesenian Multi Etnis di Pantai Bebas Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara di Kabupaten Simalungun, Kamis (7/11).
Dua puluh remaja putra putri dari Sanggar Seni Budaya Dinas Pariwisata Simalungun "lenggak lenggok" menampilkan tarian suku Simalungun, Toba, Karo, Pakpak, Melayu, Minang, Mandailing, Jawa, Nias dan India.
Dalam tiga hari, 7-9 November 2019, tarian etnis akan ditampilkan secara khusus oleh penari sanggar seni budaya etnis masing-masing.
Bupati Simalungun diwakilkan Sekretaris Daerah Gidion Purba berharap, pagelaran seni multi etnis itu dapat menjadi doktrin bagi daerah-daerah lain, bahwa masyarakat Simalungun menjaga silaturahmi dengan beragam etnis, makanya selalu hormonis.
Dikatakan, di Kabupaten Simalungun ada beragam seni budaya dan adat istiadat yang merupakan kekayaan warisan nenek moyang, dan harus dijaga dan diperkenalkan kepada generasi muda berikutnya, agar tidak terlupakan.
Ditegaskan, komitmen Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam mendukung penuh kegiatan-kegiatan seni dan budaya tradisional untuk menunjang peningakatan kepariwisataan di kawasan starategis Danau Toba, khususnya di Simalungun.
Kepala Dinas Pariwisata Resman Saragih mengatakan, pagelaran tersebut bagian dari program dalam mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba.
Diharapkan, pagelaran seni multi etnis dapat memperkenalkan beragam seni budaya tradisional masyarakat Kabupaten Simalungun kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung di Kota Wisata Parapat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Dua puluh remaja putra putri dari Sanggar Seni Budaya Dinas Pariwisata Simalungun "lenggak lenggok" menampilkan tarian suku Simalungun, Toba, Karo, Pakpak, Melayu, Minang, Mandailing, Jawa, Nias dan India.
Dalam tiga hari, 7-9 November 2019, tarian etnis akan ditampilkan secara khusus oleh penari sanggar seni budaya etnis masing-masing.
Bupati Simalungun diwakilkan Sekretaris Daerah Gidion Purba berharap, pagelaran seni multi etnis itu dapat menjadi doktrin bagi daerah-daerah lain, bahwa masyarakat Simalungun menjaga silaturahmi dengan beragam etnis, makanya selalu hormonis.
Dikatakan, di Kabupaten Simalungun ada beragam seni budaya dan adat istiadat yang merupakan kekayaan warisan nenek moyang, dan harus dijaga dan diperkenalkan kepada generasi muda berikutnya, agar tidak terlupakan.
Ditegaskan, komitmen Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam mendukung penuh kegiatan-kegiatan seni dan budaya tradisional untuk menunjang peningakatan kepariwisataan di kawasan starategis Danau Toba, khususnya di Simalungun.
Kepala Dinas Pariwisata Resman Saragih mengatakan, pagelaran tersebut bagian dari program dalam mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba.
Diharapkan, pagelaran seni multi etnis dapat memperkenalkan beragam seni budaya tradisional masyarakat Kabupaten Simalungun kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung di Kota Wisata Parapat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019