Cabang olahraga biliar menjadi pembuka jalan perolehan medali kontingen Sumut di Pekan Olahraga Wilayah se-Sumatera X/2019 dengan meraih satu medali emas dan satu perak, Sabtu (2/11) sore di Star Pool Bencoolen Indah Mall (BIM) Bengkulu.
Duet pendatang baru Rome Pance Tampubolon / Punguan Hasiolan Sihombing yang membuat kejutan lolos ke final nomor double putra sembilan bola, menjadi penyumbang medali pertama Sumut dengan torehan medali perak.
Ganda pebiliar masa depan Sumut ini, harus puas meraih perak setelah di final kalah 3-7 dari andalan tuan rumah yang mengimpor pebiliar asal Pulau Jawa, Dedi R/Denis.
Tidak lama setelah partai Rome/Punguan berakhir, Sumut memperoleh medali emas pertama, melalui pasangan Jefri Zein/M Fadli yang memenangi nomor Dobule Putra Sepuluh Bola.
Duet Jefri / M Fadli berhak atas medali emas, setelah di final menang 7-4 atas pasangan Sumbar Novrianti / Oki C.
Sukses Jefri/Fadli meraih medali emas, diraih melalui perjuangan berat. Di tiga game pertama, pebiliar Sumut ketinggalan 0-3. Permainan Jefri/Fadli mulai membaik setelah Pelatih Reza Rangkuti / Khairuddin Aritonang meminta tiebreak.Mereka mampu merebut empat game sekaligus sehingga skor berbalik 4-3. Sumbar sempat menyamakan kedudukan 4-4. Namun memaskuki game kesembilan, Jefri/Fadli tidak lagi memberi ampun, dan merebut tiga game secara berturut untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 7-4.
Aturan Pertandingan
Keinginan Sumut untuk mendulang banyak medali dari cabor biliar sepertinya tidak berjalan mulus, hal ini sejalan dengan aturan pertandingan yang ditetapkan technicaal delegate, bahwa peraih medali emas (otomotis lolos PON), tidak boleh lagi bertanding di nomor lain.
Karena itu pulalah, Jefri dan Fadli, sudah tidak bisa turun lagi di nomor lain. Begitu pula nanti, jika atlet Sumut lain bisa merebut emas, mereka hanya tampil di satu nomor, meski di rencana awal dipersiapkan untuk bermain di beberapa nomor pertandingan.
Biliar Sumut saat ini berharap tambahan perolehan medali selain dari Rome dan Punguan, juga masih ada Dede Masriawan, serta dua pebiliar putri Rini Nasution serta Leony Watimena.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Duet pendatang baru Rome Pance Tampubolon / Punguan Hasiolan Sihombing yang membuat kejutan lolos ke final nomor double putra sembilan bola, menjadi penyumbang medali pertama Sumut dengan torehan medali perak.
Ganda pebiliar masa depan Sumut ini, harus puas meraih perak setelah di final kalah 3-7 dari andalan tuan rumah yang mengimpor pebiliar asal Pulau Jawa, Dedi R/Denis.
Tidak lama setelah partai Rome/Punguan berakhir, Sumut memperoleh medali emas pertama, melalui pasangan Jefri Zein/M Fadli yang memenangi nomor Dobule Putra Sepuluh Bola.
Duet Jefri / M Fadli berhak atas medali emas, setelah di final menang 7-4 atas pasangan Sumbar Novrianti / Oki C.
Sukses Jefri/Fadli meraih medali emas, diraih melalui perjuangan berat. Di tiga game pertama, pebiliar Sumut ketinggalan 0-3. Permainan Jefri/Fadli mulai membaik setelah Pelatih Reza Rangkuti / Khairuddin Aritonang meminta tiebreak.Mereka mampu merebut empat game sekaligus sehingga skor berbalik 4-3. Sumbar sempat menyamakan kedudukan 4-4. Namun memaskuki game kesembilan, Jefri/Fadli tidak lagi memberi ampun, dan merebut tiga game secara berturut untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 7-4.
Aturan Pertandingan
Keinginan Sumut untuk mendulang banyak medali dari cabor biliar sepertinya tidak berjalan mulus, hal ini sejalan dengan aturan pertandingan yang ditetapkan technicaal delegate, bahwa peraih medali emas (otomotis lolos PON), tidak boleh lagi bertanding di nomor lain.
Karena itu pulalah, Jefri dan Fadli, sudah tidak bisa turun lagi di nomor lain. Begitu pula nanti, jika atlet Sumut lain bisa merebut emas, mereka hanya tampil di satu nomor, meski di rencana awal dipersiapkan untuk bermain di beberapa nomor pertandingan.
Biliar Sumut saat ini berharap tambahan perolehan medali selain dari Rome dan Punguan, juga masih ada Dede Masriawan, serta dua pebiliar putri Rini Nasution serta Leony Watimena.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019