Pantai Tabuyung di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal mengalami abrasi pantai sepanjang satu Kilometer.
Abrasi tersebut juga telah mencapai daratan sepanjang 50 meter dari bibir pantai akibat tergerus gelombang air laut.
Dari informasi yang didapat, abrasi ini akibat terjangan ombak besar lautan Pantai Barat Mandailing Natal Sumatera Utara dalam beberapa hari belakangan ini.
Kasi Kesiapsiagaan BPBD Madina, Nazaruddin Habib, S.Sos, Kamis (31/10) menyebutkan, abrasi yang terjadi disepanjang Desa Tabuyung ini selain telah mengakibatkan puluhan kelapa tumbang juga telah membuat sumur warga setempat berada di bibir pantai.
Hingga saat ini jarak air laut dengan perumahan warga nelayan terlihat semakin pendek hingga mencapai 10 meter dan telah berdampak pada pendangkalan muara sehingga mengakibatkan kapal-kapal nelayan susah keluar masuk akibat timbunan pasir.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal telah melakukan peninjauan atas abrasi pantai itu.
Tim yang dipimpin oleh Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mandailing Natal dan didampingi BPD dan Pemerintah Desa Tabuyung telah melakukan pengecekan dan penyisiran disepanjang garis bibir pantai yang terdampak abrasi serta melihat kerusakan lainnya akibat terjangan ombak besar lautan pantai barat Mandailing Natal Sumatera Utara itu.
"Terkait keadaan ini sudah kami laporkan kepada pimpinan untuk penanganan selanjutnya, dan jika memungkinkan Pemerintah Daerah akan merangkul perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Muara Batang Gadis kiranya ikut membantu penanganannya untuk menghindari dampak yang lebih luas lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Abrasi tersebut juga telah mencapai daratan sepanjang 50 meter dari bibir pantai akibat tergerus gelombang air laut.
Dari informasi yang didapat, abrasi ini akibat terjangan ombak besar lautan Pantai Barat Mandailing Natal Sumatera Utara dalam beberapa hari belakangan ini.
Kasi Kesiapsiagaan BPBD Madina, Nazaruddin Habib, S.Sos, Kamis (31/10) menyebutkan, abrasi yang terjadi disepanjang Desa Tabuyung ini selain telah mengakibatkan puluhan kelapa tumbang juga telah membuat sumur warga setempat berada di bibir pantai.
Hingga saat ini jarak air laut dengan perumahan warga nelayan terlihat semakin pendek hingga mencapai 10 meter dan telah berdampak pada pendangkalan muara sehingga mengakibatkan kapal-kapal nelayan susah keluar masuk akibat timbunan pasir.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal telah melakukan peninjauan atas abrasi pantai itu.
Tim yang dipimpin oleh Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mandailing Natal dan didampingi BPD dan Pemerintah Desa Tabuyung telah melakukan pengecekan dan penyisiran disepanjang garis bibir pantai yang terdampak abrasi serta melihat kerusakan lainnya akibat terjangan ombak besar lautan pantai barat Mandailing Natal Sumatera Utara itu.
"Terkait keadaan ini sudah kami laporkan kepada pimpinan untuk penanganan selanjutnya, dan jika memungkinkan Pemerintah Daerah akan merangkul perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Muara Batang Gadis kiranya ikut membantu penanganannya untuk menghindari dampak yang lebih luas lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019