Kementerian Kelautan meresmikan pengoperasian ruang beku terintegrasi (Integrated Cold Storage/ICS) di Jalan Abdul Rajab Simatupang, Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (28/10).
Kementerian Kelautan mengucurkan dana sekitar Rp19 miliar untuk membangun dan melengkapi peralatan serta fasilitas ruang beku yang berkapasitas 100 ton itu. Dan usai diresmikan, Kementerian Kelautan melalui Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), langsung menyerahkan pengoperasian ke Pemkot Sibolga untuk dikelola dengan baik dan maksimal.
Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Innes Rahmania meresmikan langsung Ruang Beku Terintegrasi (Integrated Cold Storage/ICS) yang sudah menjadi milik Pemkot Sibolga itu.
Dalam sambutannya, Dirjen PDSPKP menyampaikan bahwa Gedung Beku Terintegrasi milik Pemerintah Kota Sibolga yang dibangun melalui APBN itu diharapkan mampu mendorong peningkatan mutu, nilai tambah, dan daya saing produk perikanan Indonesia, khususnya hasil perikanan yang berasal dari Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Ruang beku terintegrasi (Integrated Cold Storage/ICS) ini standart Internasional, sehingga layanan ikan ekspor sudah bisa dilakukan di tempat ini. Makanya saya katakan tadi, kehadiran ICS ini menjadi nilai tambah bagi kota Sibolga. Kalau selama ini ikan dari Sibolga atau Tapteng dikirim dalam bentuk beku ke Jakarta atau ke luar negeri, dengan adanya ICS ini maka sudah bisa dilayani dalam bentuk fillet, atau dalam bentuk loin (dipotong-potoing) dan langsung dipeking dan disimpan di tempat ini. Jadi kapan dibutuhkan pasar sudah tinggal kirim dan harga jauh lebih mahal,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa para pengusaha dari Eropa sudah menguji ICS yang dibangun Kementerian Kelautan, dan mereka mengakui kualitas dan fasilitas yang dimiliki ICS adalah standar internasional.
Sementara itu Wali kota Sibolga Syarfi Hutauruk sangat berterima kasih kepada Kementerian Kelautan khususnya kepada Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), yang sudah menjawab doa dan permintaan masyarakat Sibolga akan hadirnya ICS.
“Gudang beku ini sangat dibutuhkan masyarakat Sibolga, karena di Sibolga ini hanya ada satu gudang beku milik swasta, itu pun belum maksimal. Dengan adanya gudang beku baru ini menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Sibolga-Tapteng khususnya para nelayanan. Karena begitu ikan tiba sudah dapat langsung diolah dan disimpan. Dan kapan pun dibutuhkan dapat langsung dikeluarkan,” terang wali kota.
Selain menambah nilai ekonomi, lanjut wali kota, kehadiran gudang beku itu dapat menahan inflasi di Sibolga. Pasalnya penyebab inflasi tertinggi di Sibolga di luar cabai merah, adalah ikan, padahal Sibolga adalah kota ikan.
“Untuk itulah kita sangat yakin dengan kehadiran ruang beku ini akan berdampak positif dan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, berpengaruh terhadap nilai jual dan juga berdampak terhadap penekanan inflasi,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara peresmian itu, Ketua DPRD Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, Sekdakot Yufus Batubara, Sekdakab Tapteng, Henri Susanto Lumbantobing, KPw BI Sibolga, Suti Masniari Nasution, pimpinan OPD serta undangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kementerian Kelautan mengucurkan dana sekitar Rp19 miliar untuk membangun dan melengkapi peralatan serta fasilitas ruang beku yang berkapasitas 100 ton itu. Dan usai diresmikan, Kementerian Kelautan melalui Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), langsung menyerahkan pengoperasian ke Pemkot Sibolga untuk dikelola dengan baik dan maksimal.
Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Innes Rahmania meresmikan langsung Ruang Beku Terintegrasi (Integrated Cold Storage/ICS) yang sudah menjadi milik Pemkot Sibolga itu.
Dalam sambutannya, Dirjen PDSPKP menyampaikan bahwa Gedung Beku Terintegrasi milik Pemerintah Kota Sibolga yang dibangun melalui APBN itu diharapkan mampu mendorong peningkatan mutu, nilai tambah, dan daya saing produk perikanan Indonesia, khususnya hasil perikanan yang berasal dari Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Ruang beku terintegrasi (Integrated Cold Storage/ICS) ini standart Internasional, sehingga layanan ikan ekspor sudah bisa dilakukan di tempat ini. Makanya saya katakan tadi, kehadiran ICS ini menjadi nilai tambah bagi kota Sibolga. Kalau selama ini ikan dari Sibolga atau Tapteng dikirim dalam bentuk beku ke Jakarta atau ke luar negeri, dengan adanya ICS ini maka sudah bisa dilayani dalam bentuk fillet, atau dalam bentuk loin (dipotong-potoing) dan langsung dipeking dan disimpan di tempat ini. Jadi kapan dibutuhkan pasar sudah tinggal kirim dan harga jauh lebih mahal,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa para pengusaha dari Eropa sudah menguji ICS yang dibangun Kementerian Kelautan, dan mereka mengakui kualitas dan fasilitas yang dimiliki ICS adalah standar internasional.
Sementara itu Wali kota Sibolga Syarfi Hutauruk sangat berterima kasih kepada Kementerian Kelautan khususnya kepada Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), yang sudah menjawab doa dan permintaan masyarakat Sibolga akan hadirnya ICS.
“Gudang beku ini sangat dibutuhkan masyarakat Sibolga, karena di Sibolga ini hanya ada satu gudang beku milik swasta, itu pun belum maksimal. Dengan adanya gudang beku baru ini menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Sibolga-Tapteng khususnya para nelayanan. Karena begitu ikan tiba sudah dapat langsung diolah dan disimpan. Dan kapan pun dibutuhkan dapat langsung dikeluarkan,” terang wali kota.
Selain menambah nilai ekonomi, lanjut wali kota, kehadiran gudang beku itu dapat menahan inflasi di Sibolga. Pasalnya penyebab inflasi tertinggi di Sibolga di luar cabai merah, adalah ikan, padahal Sibolga adalah kota ikan.
“Untuk itulah kita sangat yakin dengan kehadiran ruang beku ini akan berdampak positif dan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, berpengaruh terhadap nilai jual dan juga berdampak terhadap penekanan inflasi,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara peresmian itu, Ketua DPRD Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, Sekdakot Yufus Batubara, Sekdakab Tapteng, Henri Susanto Lumbantobing, KPw BI Sibolga, Suti Masniari Nasution, pimpinan OPD serta undangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019