Pemerintah Kabupaten Deliserdang menerima penghargaan Kesiapsiagaan Bencana Daerah dari Pemprov Sumatera Utara pada acara Jambore Daerah Kesiapsiagaan Bencana di Kebun Gunung Pamela PTPN III Kecamatan Sipispis, Serdang Bedagai.
Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar di Lubuk Pakam, Kamis, mengatakan penanggulangan bencana alam berdasarkan UU No.23 tahun 2007, terdapat tiga dimensi penyelenggaraan penanggulangan bencana di tanah air, termasuk penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Deliserdang.
Pertama dimensi sebelum terjadinya bencana alam yang biasa disebut siaga bencana, kemudian dimensi bencana alam yang disebut dengan darurat bencana dan yang terakhir dimensi setelah bencana alam yang disebut dengan pasca bencana.
"Untuk itulah dengan adanya acara Jambore Daerah Kesiapsiagaan ini hendaknya membawa motivasi, pemahaman dan ketangguhan masyarakat khususnya dalam menghadapi bencana," katanya.
Sebelumnya Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan dalam mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi, semua pihak harus selalu menjaga alam.
"Agar alam tidak marah dengan kita, maka kita semua harus saling mengingatkan untuk selalu menjaga alam dengan cara bersatu padu mencegah hal-hal yang dapat merusak alam," katanya.
Untuk meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana dapat dilakukan dengan sukarela, dengan tulus dan ikhlas. Pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan jika terjadi bencana, dan juga dapur umum.
"Menjaga alam tersebut merupakan sebuah konsolidasi bersama dengan bergandeng tangan, sehingga dapat memperkecil kerugian terhadap rakyat apabila terjadi bencana," katanya.
Baca juga: Pemkab Deliserdang kuatkan komitmen pencegahan konflik sosial
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar di Lubuk Pakam, Kamis, mengatakan penanggulangan bencana alam berdasarkan UU No.23 tahun 2007, terdapat tiga dimensi penyelenggaraan penanggulangan bencana di tanah air, termasuk penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Deliserdang.
Pertama dimensi sebelum terjadinya bencana alam yang biasa disebut siaga bencana, kemudian dimensi bencana alam yang disebut dengan darurat bencana dan yang terakhir dimensi setelah bencana alam yang disebut dengan pasca bencana.
"Untuk itulah dengan adanya acara Jambore Daerah Kesiapsiagaan ini hendaknya membawa motivasi, pemahaman dan ketangguhan masyarakat khususnya dalam menghadapi bencana," katanya.
Sebelumnya Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan dalam mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi, semua pihak harus selalu menjaga alam.
"Agar alam tidak marah dengan kita, maka kita semua harus saling mengingatkan untuk selalu menjaga alam dengan cara bersatu padu mencegah hal-hal yang dapat merusak alam," katanya.
Untuk meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana dapat dilakukan dengan sukarela, dengan tulus dan ikhlas. Pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan jika terjadi bencana, dan juga dapur umum.
"Menjaga alam tersebut merupakan sebuah konsolidasi bersama dengan bergandeng tangan, sehingga dapat memperkecil kerugian terhadap rakyat apabila terjadi bencana," katanya.
Baca juga: Pemkab Deliserdang kuatkan komitmen pencegahan konflik sosial
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019