Kabupaten Simalungun, satu dari 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara memiliki wilayah seluas 4.387,60 Km persegi dengan topografi kawasan perbukitan.

Keberadaan warga sebanyak satu juta lebih itu tersebar di 413 kelurahan/nagori (sebutan untuk desa) di 32 kecamatan dengan jarak tempuh terjauh sampai ratusan kilometer dari ibu kota kabupaten, Kecamatan Raya.

Begitu pun, luasan wilayah dan sebaran penduduk itu bukan menjadi penghalang atau kendala bagi pemerintahan Kabupaten Simalungun di bawah kepemimpinan Bupati DR Jopinus Ramli (JR) Saragih SH MM dan Wakil Bupati Ir H Amran Sinaga MSi memberikan pelayanan publik kepada masyarakatnya.

Pelayanan kepada masyarakat menjadi sikap loyalitas dan komitmen Bupati JR Saragih yang telah ditunjukkan di era dua periode kepemimpinannya, 2010-2015 dan 2016-2021.

Jajaran pimpinan dan staf ASN Organisasi Perangkat Daerah diinstruksikan tidak hanya menunggu di tempatnya tugas, melainkan “turun gunung” ke desa-desa, terutama terpencil.

Bupati JR Saragih, dalam setiap kesempatan, tetap menyertai pelayanan, bebaur, berdialog, berkomunikasi dengan penuh kekeluargaan kepada warga desa.

Awal Oktober 2019, Bupati JR Saragih mengunjungi Nagori Cingkes Kecamatan Dolok Silau, Nagori Sinar Baru Kecamatan Silimakuta,Nagori Bangun Panei Kecamatan Dolok Masagal dan Nagori Sihubu Raya Kecamatan Raya.

 “Pemimpin bukan untuk dilayani, melain memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar JR Saragih.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil  secara rutin mengadakan layanan “jemput bola” ke desa-desa guna memberikan kemudahan dalam memperoleh dokumen kependudukan seperti, KK, KTP, akta kelahiran maupun akta kematian.

Layanan itu sangat membantu warga, karena mengefesienkan waktu, memangkas jarak tempuh dan mengurangi biaya untuk mengurus ke kantor di Kecamatan Raya.

Pelayanan periksa kesehatan gratis di Nagori Cingkes, Kecamatan Dolok Silou (ANTARA/HO)

Demikian juga Dinas Kesehatan. Meski di setiap desa telah memiliki Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, tetap saja layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis dilaksanakan.

Selain memaksimalkan layanan kesehatan, tim juga mengumpulkan informasi dan aspirasi dari masayarakat. Bila ada warga yang kesehatannya memburuk, dan membutuhkan perawatan intensif, segera dibawa ke rumah sakit.

Bupati JR Saragih berharap layanan “jemput bola” kesehatan tanpa bayaran dan administrasi kependudukan menjadi produk unggulan pelayanan prima kepada masyarakat.

Dalam situasi harga pangan yang tidak menentu dan pasokan bahan makanan pokok berkurang, Pemkab Simalungun juga tidak berdiam diri. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menggelar pasar murah dan operasi pasar disesuaikan dengan kebutuhan warga desa setempat.

Untuk itu, Bupati JR Saragih kerap mengimbau aparatur sipil negara tetap memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal dan dengan ramah serta rela karena bagian dari tugas.

“Tetap tingkatkan pelayanan kepada masyarakat, jadilah garam dan terang untuk Kabupaten Simalungun,”  ujar Bupati.

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019