AKBP Frido Situmorang SIK SH mengaku banyak belajar dari Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE. Pengakuan mantan Kapolres Labuhanbatu itu disampaikannya pada acara pisah sambut Kapolres Labuhanbatu di aula Ahmad Dewi Syukur Aekkanopan, Selasa.
"Saya banyak belajar dari Pak Buyung yang lebih sering saya panggil bang," kata pria yang akan menduduki jabatan barunya di Jambi dalam acara yang juga dihadiri Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat SIK MH itu.
Dijelaskannya, dirinya belajar dari Bupati Labura itu melalui perbincangan dan sikapnya. Dalam setiap perbincangan, imbuhnya, ada saja ide dan strategi yang disampaikan H Buyung menyikapi suatu hal.
Diantara sikap yang dicontoh dan diterapkannya saat melaksanakan tugas di Labuhanbatu Raya adalah bagaimana sikap dan tatacara orang pertama di Labura itu dalam bersikap dengan para ulama.
"Saya disebut orang dekat dengan ulama. Itu karena saya belajar dari Bang Buyung," katanya seraya menyarankan penggantinya yang juga juniornya agar dapat belajar dari suami Hj Ely Zarwati tersebut
Pada bagian lain, Frido juga mengaku sulit dan berat meninggalkan Labuhanbatu Raya itu. Hal itu juga dirasakan anaknya yang sempat meminta agar tetap sekolah di Rantauprapat. Bahkan anaknya itu siap untuk ngekos.
"Saya terpaksa meminta bantuan kepala sekolahnya agar bisa memberi pengertian kepada anak saya," akunya dengan suara yang tertahan dan sempat mengeluarkan airmata saat memberi sambutan itu.
Namun karena tugas dan cita-cita yang lebih tinggi, dirinya 'terpaksa' membawa anaknya ke tempat kerja yang baru. "Tapi ada syaratnya. Anak saya minta agar boleh datang lagi ke Labuhanbatu Raya," terangnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Frido yang pada kesempatan itu didampingi istrinya memohon maaf jika ada kesalahan dan kesilapan selama bertugas di Labuhanbatu Raya, khususnya Labura.
"Saya juga minta, nanti kalau saya menelepon tolong diangkat. Mungkin saja ingin berincang atau menanya-nanya kabar. Saya juga siap membuka pintu," kata perwira yang 'mengangkat' seorang anak Labura sebagai anaknya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Saya banyak belajar dari Pak Buyung yang lebih sering saya panggil bang," kata pria yang akan menduduki jabatan barunya di Jambi dalam acara yang juga dihadiri Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat SIK MH itu.
Dijelaskannya, dirinya belajar dari Bupati Labura itu melalui perbincangan dan sikapnya. Dalam setiap perbincangan, imbuhnya, ada saja ide dan strategi yang disampaikan H Buyung menyikapi suatu hal.
Diantara sikap yang dicontoh dan diterapkannya saat melaksanakan tugas di Labuhanbatu Raya adalah bagaimana sikap dan tatacara orang pertama di Labura itu dalam bersikap dengan para ulama.
"Saya disebut orang dekat dengan ulama. Itu karena saya belajar dari Bang Buyung," katanya seraya menyarankan penggantinya yang juga juniornya agar dapat belajar dari suami Hj Ely Zarwati tersebut
Pada bagian lain, Frido juga mengaku sulit dan berat meninggalkan Labuhanbatu Raya itu. Hal itu juga dirasakan anaknya yang sempat meminta agar tetap sekolah di Rantauprapat. Bahkan anaknya itu siap untuk ngekos.
"Saya terpaksa meminta bantuan kepala sekolahnya agar bisa memberi pengertian kepada anak saya," akunya dengan suara yang tertahan dan sempat mengeluarkan airmata saat memberi sambutan itu.
Namun karena tugas dan cita-cita yang lebih tinggi, dirinya 'terpaksa' membawa anaknya ke tempat kerja yang baru. "Tapi ada syaratnya. Anak saya minta agar boleh datang lagi ke Labuhanbatu Raya," terangnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Frido yang pada kesempatan itu didampingi istrinya memohon maaf jika ada kesalahan dan kesilapan selama bertugas di Labuhanbatu Raya, khususnya Labura.
"Saya juga minta, nanti kalau saya menelepon tolong diangkat. Mungkin saja ingin berincang atau menanya-nanya kabar. Saya juga siap membuka pintu," kata perwira yang 'mengangkat' seorang anak Labura sebagai anaknya itu.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019