DPRD Kabupaten Toba Samosir melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga, Jumat (30/8).
Maksud kedatangan para wakil rakyat itu untuk belajar dan mengadopsi strategi yang dilakukan Dinas PKPLH dalam menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi sampah.
"Kehadiran kami ingin melihat langsung bagaimana Dinas PKPLH Sibolga mampu menghasilkan PAD yang cukup tinggi dari retribusi sampah. Sehingga dirasa perlu untuk menggali strategi yang diterapkan Dinas PKPLH Kota Sibolga, untuk bisa diadopsi dan dilakukan di Kabupaten Tobasa," kata Ketua Komisi B DPRD Tobasa Parasian Silaen.
Kepala Dinas PKPLH Mauli Badia pada kesempatan itu memaparkan tentang target dan pencapaian PAD dan juga kendala yang dihadapi di lapangan.
“Sampah yang identik kotor, justru menjadi sumber PAD yang besar. Target retribusi sampah 2018 sebesar Rp1 miliar, dan realisasi 2018 1.066.800,000 melebihi target. Untuk tahun 2109 ini ditargetkan Rp1,1miliar dan hingga 27 Agustus 2019 sudah mencapai Rp744.955.000,” papar Kadis PKPLH.
Ketua Komisi B DPRD Tobasa mengapresiasi segala capaian Kota Sibolga yang layak untuk dijadikan contoh bagi Tobasa.
“Walau Sibolga hanya ada 4 kecamatan, sementara Tobasa16 kecamatan, target retribusi kami hanya Rp200juta. Dari kunjungan kerja ini, banyak ilmu yang ternyata belum kami terapkan di Tobasa, seperti penggolongan retribusi sampah bagi rumah tangga yang berbeda dengan hotel. Hasil kunjungan kerja ini nantinya akan kami terapkan di Tobasa melalui dinas terkait,” ungkap Tua Parasian.
Usai agenda diskusi, rombongan DPRD Tobasa yang terdiri dari Ketua dan Anggota Komisi B serta Sekretaris DPRD, bersama Kepala Dinas PKPLH melanjutkan survei lapangan untuk menyaksikan langsung penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Sibolga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Maksud kedatangan para wakil rakyat itu untuk belajar dan mengadopsi strategi yang dilakukan Dinas PKPLH dalam menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi sampah.
"Kehadiran kami ingin melihat langsung bagaimana Dinas PKPLH Sibolga mampu menghasilkan PAD yang cukup tinggi dari retribusi sampah. Sehingga dirasa perlu untuk menggali strategi yang diterapkan Dinas PKPLH Kota Sibolga, untuk bisa diadopsi dan dilakukan di Kabupaten Tobasa," kata Ketua Komisi B DPRD Tobasa Parasian Silaen.
Kepala Dinas PKPLH Mauli Badia pada kesempatan itu memaparkan tentang target dan pencapaian PAD dan juga kendala yang dihadapi di lapangan.
“Sampah yang identik kotor, justru menjadi sumber PAD yang besar. Target retribusi sampah 2018 sebesar Rp1 miliar, dan realisasi 2018 1.066.800,000 melebihi target. Untuk tahun 2109 ini ditargetkan Rp1,1miliar dan hingga 27 Agustus 2019 sudah mencapai Rp744.955.000,” papar Kadis PKPLH.
Ketua Komisi B DPRD Tobasa mengapresiasi segala capaian Kota Sibolga yang layak untuk dijadikan contoh bagi Tobasa.
“Walau Sibolga hanya ada 4 kecamatan, sementara Tobasa16 kecamatan, target retribusi kami hanya Rp200juta. Dari kunjungan kerja ini, banyak ilmu yang ternyata belum kami terapkan di Tobasa, seperti penggolongan retribusi sampah bagi rumah tangga yang berbeda dengan hotel. Hasil kunjungan kerja ini nantinya akan kami terapkan di Tobasa melalui dinas terkait,” ungkap Tua Parasian.
Usai agenda diskusi, rombongan DPRD Tobasa yang terdiri dari Ketua dan Anggota Komisi B serta Sekretaris DPRD, bersama Kepala Dinas PKPLH melanjutkan survei lapangan untuk menyaksikan langsung penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Sibolga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019