Ibunda mendiang Kristina Gultom, Tiomasretna Sianturi (55), menyebutkan bahwa putrinya yang dibunuh tersangka RH (36) merupakan sosok pengasuh terbaik buat adiknya, Pince Rosmaida Gultom (17) yang mengalami kelumpuhan dan stagnasi pertumbuhan sejak berusia 6 bulan.
"Sehari-harinya Kristin (sapaan akrab Kristina) merupakan pengasuh terbaik buat adiknya, Pince," terang Tiomasretna saat dijumpai di kediamannya, Sabtu (10/8).
Dikatakannya, saat dia bersama suaminya pergi ke ladang, maka sepulang sekolah Kristina akan menjadi pengasuh bagi adiknya.
Baca juga: Polisi: Sakit hati motif RH habisi nyawa Kristina Gultom
Baca juga: Polisi ancam RH pasal berlapis atas pembunuhan Kristina Gultom
"Kristin selalu sabar memberi makan, memandikan, dan merawat adiknya," sebutnya.
Menurut Tiomasretna, sekitar 17 tahun lalu, saat Pince berusia 6 bulan, adik Kristina itu mengalami deman tinggi. Meski dapat pulih, namun mengakibatkan kelumpuhan dan pertumbuhannya stagnan.
"Saat ini Pince sudah berusia 17 tahun, namun lihatlah, pertumbuhan badannya seperti terhenti dan kondisinya sejak mengalami demam tinggi menjadi lumpuh," jelasnya.
Baca juga: Keluarga Kristina Gultom tak terima tersangka hanya diancam penjara 15 tahun
Baca juga: Keluarga yakini RH memperkosa sebelum bunuh Kristina Gultom
Tiomasretna mengatakan keluarga telah berupaya membawa Pince untuk berobat, namun keterbatasan perekonomian memaksa keluarganya pasrah atas kondisi yang dialami putrinya itu.
"Borukku si Kristin ngabe mate, on nama borukkon. Asima nian roha ni Tuhan anggiat boi hipas. (Putriku Kristina telah meninggal, tinggal dia ini putriku. Semoga Tuhan memberinya kesehatan)," ujarnya dalam bahasa Batak.
Ia berharap ada orang yang menjadi perpanjangan tangan Yang Kuasa untuk memberikan kesehatan bagi putrinya, atau setidaknya mampu membantu untuk perawatan agar Pince Rosmaida Gultom semakin sehat.
Baca juga: Terkait jasad Kristina Gultom tanpa busana, ini pengakuan tersangka
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Sehari-harinya Kristin (sapaan akrab Kristina) merupakan pengasuh terbaik buat adiknya, Pince," terang Tiomasretna saat dijumpai di kediamannya, Sabtu (10/8).
Dikatakannya, saat dia bersama suaminya pergi ke ladang, maka sepulang sekolah Kristina akan menjadi pengasuh bagi adiknya.
Baca juga: Polisi: Sakit hati motif RH habisi nyawa Kristina Gultom
Baca juga: Polisi ancam RH pasal berlapis atas pembunuhan Kristina Gultom
"Kristin selalu sabar memberi makan, memandikan, dan merawat adiknya," sebutnya.
Menurut Tiomasretna, sekitar 17 tahun lalu, saat Pince berusia 6 bulan, adik Kristina itu mengalami deman tinggi. Meski dapat pulih, namun mengakibatkan kelumpuhan dan pertumbuhannya stagnan.
"Saat ini Pince sudah berusia 17 tahun, namun lihatlah, pertumbuhan badannya seperti terhenti dan kondisinya sejak mengalami demam tinggi menjadi lumpuh," jelasnya.
Baca juga: Keluarga Kristina Gultom tak terima tersangka hanya diancam penjara 15 tahun
Baca juga: Keluarga yakini RH memperkosa sebelum bunuh Kristina Gultom
Tiomasretna mengatakan keluarga telah berupaya membawa Pince untuk berobat, namun keterbatasan perekonomian memaksa keluarganya pasrah atas kondisi yang dialami putrinya itu.
"Borukku si Kristin ngabe mate, on nama borukkon. Asima nian roha ni Tuhan anggiat boi hipas. (Putriku Kristina telah meninggal, tinggal dia ini putriku. Semoga Tuhan memberinya kesehatan)," ujarnya dalam bahasa Batak.
Ia berharap ada orang yang menjadi perpanjangan tangan Yang Kuasa untuk memberikan kesehatan bagi putrinya, atau setidaknya mampu membantu untuk perawatan agar Pince Rosmaida Gultom semakin sehat.
Baca juga: Terkait jasad Kristina Gultom tanpa busana, ini pengakuan tersangka
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019