Seorang pria yang bersenjatakan senapan yang menewaskan 20 orang di Walmart di El Paso, Texas, pada Sabtu (3/8) dan melukai lebih dari dua lusin orang menyerahkan diri pada polisi di lokasi kejadian.

Tersangka diidentifikasi sebagai lelaki kulit putih berusia 21 tahun dari Allen, Texas, sebuah kota di daerah Dallas sekitar 1.046 km di timur El Paso.

Kepala polisi El Paso Greg Allen mengatakan pihak berwenang memiliki manifesto dari tersangka yang menunjukkan "ada potensi kejahatan rasial." Namun para pejabat menolak untuk menguraikan dan mengatakan penyelidikan masih berlanjut.

Tersangka ditahan tanpa insiden, menurut pihak berwenang. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan dia diborgol oleh polisi dan ditempatkan di mobil patroli.

Dengan mengutip sumber penegakan hukum, stasiun televisi El Paso KTSM menyebut di situsnya apa yang dikatakannya sebagai dua foto tersangka yang diambil oleh kamera keamanan saat ia memasuki Walmart.

Gambar-gambar menunjukkan seorang pria kulit putih muda mengenakan kacamata, celana khaki, kaos gelap dan senapan serbu. Dia tampaknya mengenakan headphone atau pelindung telinga.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian gambar.

Rumah sakit Universitas El Paso menerima 13 pasien, termasuk satu yang meninggal, kata juru bicara rumah sakit Ryan Mielke kepada CNN.

Beberapa pasien menjalani operasi sementara yang lain dalam kondisi stabil, tambahnya.

Dua dari pasien yang tiba di rumah sakit adalah anak-anak dengan cedera yang tidak mengancam jiwa yang dipindahkan ke Rumah Sakit Anak El Paso, katanya.

Media lokal mengatakan ada tanggapan yang luar biasa terhadap permintaan donor darah dari kepolisian untuk membantu yang terluka sehingga antrian panjang terjadi di pusat-pusat kesehatan..

Beberapa orang membagikan air minum botolan dan pizza kepada mereka yang masih mengantri.

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019