Partai Keadilan Sejahtera menyatakan kesiapan berkompetisi pada Pilkada Gubernur Sumatera Barat untuk mempertahankan kursi Sumbar satu yang sudah dua periode diduduki kadernya Irwan Prayitno sejak 2010.
"Untuk pilgub Sumatera Barat PKS targetnya mempertahankan kursi gubernur karena dua periode sebelumnya kami sudah mendapatkan kursi Sumbar satu," kata Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Tifatul Sembiring di Padang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu usai kegiatan pembekalan anggota DPRD terpilih PKS di Sumatera Barat.
Terkait nama yang akan diusung sebagai calon gubernur ia menyampaikan saat ini tengah mengadakan pemilihan umum internal di kalangan kader.
"Ada nama-nama yang dinominasikan nanti beberapa akan dibawa ke DPP untuk diputuskan, tapi biasanya tidak satu nama," kata dia.
Selain itu pihaknya juga akan mengadakan survei popularitas kandidat, elektabilitas dan menilai kapasitas calon.
Ia menyebutkan ada beberapa nama yang masuk bursa untuk calon gubernur mulai dari Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wali Kota Padang Mahyeldi, Ketua DPW PKS Sumbar Irsyad Syafar, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan hingga namanya sendiri Tifatul Sembiring.
"Kalau stok Alhamdulillah ada, dan kami menyiapkan sosok yang baru dan segar untuk pemimpin Sumbar," ujarnya.
Tifatul memastikan pihaknya juga siap berkoalisi dengan partai lain pada pilkada gubernur Sumatera Barat.
"Prinsipnya selama visi dan misinya sama yaitu membangun Sumatera Barat menjadi lebih baik ke depan kami siap berkoalisi," kata dia.
Ia memastikan dalam koalisi tersebut tidak mutlak sama dengan yang ada di pusat karena PKS tidak akan membatasi diri dalam hal ini selagi memiliki kesamaan visi.
"Belajar dari pilkada 2018 misalnya di Sumatera Utara PKS berkoalisi dengan Nasdem, Golkar dan lainnya mengusung Edy Rahmayadi," ujarnya.
Akan tetapi ia berharap koalisi PKS dan Gerindra dipertahankan pada pilgub Sumbar 2020 dengan skema PKS nomor satu dan dan Gerindra nomor dua jika memang cocok.
"Atau dengan PAN juga bisa karena pada beberapa tempat kami sukses berkoalisi misalnya di pilkada Padang," katanya.
Ia mengakui nama calon yang akan diusung pada Pilgub memang masih dinamis karena prosesnya masih lama tapi memastikan keseriusan untuk mempertahankan kursi gubernur.
"Apalagi mesin PKS dikenal tangguh dalam pilkada, jadi kalau partai lain mau berkompetisi dengan kami silahkan berteman juga bisa," katanya.
Terkait kriteria nama yang akan diusung menurutnya PKS sudah punya standar dalam menetapkan calon kepala daerah yaitu tidak memiliki masalah moral, punya visi dalam menyelesaikan persoalan dan memiliki kompetensi.
"Apa yang akan dicapai, bagaimana cara menyelesaikan persoalan, mengkolaborasikan semua sumber daya yang ada dalam memimpin daerah serta cakap dalam berkomunikasi dengan banyak pihak," ujarnya.
Sebelumnya pada pilkada Gubernur Sumbar 2010 kader PKS Irwan Prayitno berhasil unggul berpasangan dengan Muslim Kasim.
Pada pilkada gubernur Sumbar 2015 Irwan Prayitno kembali terpilih berpasangan dengan Nasrul Abit yang saat ini menjabat sebagai ketua Partai Gerindra Sumbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Untuk pilgub Sumatera Barat PKS targetnya mempertahankan kursi gubernur karena dua periode sebelumnya kami sudah mendapatkan kursi Sumbar satu," kata Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Tifatul Sembiring di Padang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu usai kegiatan pembekalan anggota DPRD terpilih PKS di Sumatera Barat.
Terkait nama yang akan diusung sebagai calon gubernur ia menyampaikan saat ini tengah mengadakan pemilihan umum internal di kalangan kader.
"Ada nama-nama yang dinominasikan nanti beberapa akan dibawa ke DPP untuk diputuskan, tapi biasanya tidak satu nama," kata dia.
Selain itu pihaknya juga akan mengadakan survei popularitas kandidat, elektabilitas dan menilai kapasitas calon.
Ia menyebutkan ada beberapa nama yang masuk bursa untuk calon gubernur mulai dari Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wali Kota Padang Mahyeldi, Ketua DPW PKS Sumbar Irsyad Syafar, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan hingga namanya sendiri Tifatul Sembiring.
"Kalau stok Alhamdulillah ada, dan kami menyiapkan sosok yang baru dan segar untuk pemimpin Sumbar," ujarnya.
Tifatul memastikan pihaknya juga siap berkoalisi dengan partai lain pada pilkada gubernur Sumatera Barat.
"Prinsipnya selama visi dan misinya sama yaitu membangun Sumatera Barat menjadi lebih baik ke depan kami siap berkoalisi," kata dia.
Ia memastikan dalam koalisi tersebut tidak mutlak sama dengan yang ada di pusat karena PKS tidak akan membatasi diri dalam hal ini selagi memiliki kesamaan visi.
"Belajar dari pilkada 2018 misalnya di Sumatera Utara PKS berkoalisi dengan Nasdem, Golkar dan lainnya mengusung Edy Rahmayadi," ujarnya.
Akan tetapi ia berharap koalisi PKS dan Gerindra dipertahankan pada pilgub Sumbar 2020 dengan skema PKS nomor satu dan dan Gerindra nomor dua jika memang cocok.
"Atau dengan PAN juga bisa karena pada beberapa tempat kami sukses berkoalisi misalnya di pilkada Padang," katanya.
Ia mengakui nama calon yang akan diusung pada Pilgub memang masih dinamis karena prosesnya masih lama tapi memastikan keseriusan untuk mempertahankan kursi gubernur.
"Apalagi mesin PKS dikenal tangguh dalam pilkada, jadi kalau partai lain mau berkompetisi dengan kami silahkan berteman juga bisa," katanya.
Terkait kriteria nama yang akan diusung menurutnya PKS sudah punya standar dalam menetapkan calon kepala daerah yaitu tidak memiliki masalah moral, punya visi dalam menyelesaikan persoalan dan memiliki kompetensi.
"Apa yang akan dicapai, bagaimana cara menyelesaikan persoalan, mengkolaborasikan semua sumber daya yang ada dalam memimpin daerah serta cakap dalam berkomunikasi dengan banyak pihak," ujarnya.
Sebelumnya pada pilkada Gubernur Sumbar 2010 kader PKS Irwan Prayitno berhasil unggul berpasangan dengan Muslim Kasim.
Pada pilkada gubernur Sumbar 2015 Irwan Prayitno kembali terpilih berpasangan dengan Nasrul Abit yang saat ini menjabat sebagai ketua Partai Gerindra Sumbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019