Bank Indonesia (BI) bersiap membantu sertifikasi halal  sejumlah produk usaha kecil dan menengah (UMKM) di Sumut.

"BI bekerja sama secara intensif dengan MUI dan LPPOM MUI untuk menyertifikasi produk UMKM," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat  di Medan, Senin (29/7).

Dia mengatakan itu pada acara penandatanganan nota kesepahaman BI dengan MUI soal sertifikasi halal.

Menurut dia, untuk tahap awal yang diprioritaskan  BI adalah UMKM yang telah mendaftarkan diri pada saat pengembangan kapasitas atau "capacity building" yang dilakukan BI.

Menurut dia, potensi UMKM yang mendapat sertifikasi halal cukup besar.

Selain warga muslim cukup banyak, katanya Sumut juga dikenal dengan kulinernya yang digemari.

Termasuk masih besarnya potensi wisatawan yang datang ke Sumut.

Kepala Ekonomi Syariah, BI Pusat, Cecep M Hakim menyebutkan,  produk halal sudah menuju global dan termasuk ekonomi syariah sudah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di dunia.

BI, katanya, telah melakukan tiga kali "capacity building" terkait bagaimana mendapatkan sertifikasi halal terutama kepada industri pertanian. 

"Memang proses makanan halal, produk halal, pariwisata halal membutuhkan biaya tambahan dibandingkan yang non halal, tetapi sudah jadi kebutuhan," katanya.

Dia menyebutkan,  keberadaan Badan Sertifikasi Nasional (BSN) yang melakukan sertifikasi produk-produk halal mulai tanggal 1 Oktober 2019 dimanfaatkan maksimal untuk mendorong kemajuan UMKM dengan produk halalnya.

"Semua produk halal harus memiliki sertifikasi halal mulao 1 Oktober 2019," katanya.

Walau ada waktu sekitar 5 tahun yang diberikan BSN untuk pelaku usaha mensertifikasi seluruh produknya, namun diharapkan para UMKM itu bisa lebih cepat mendapatkan sertifikat halalnya.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019