PT.North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Batang Toru untuk mewujudkan visi misi Indonesia maju sebagaimana yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

PLTA Batang Toru sangat penting untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik ke depan guna mendukung Indonesia yang lebih produktif mengingat kegiatan pembangunan dan produksi membutuhkan ketersediaan listrik.

Communications and External Relations Director PT NSHE Firman Taufick,  dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Rabu (24/7) mengatakan pembangungan PLTA Batang Toru menunjukkan Indonesia terus melanjutkan pembangunan infrastruktur kelistrikan.

"Ini sebagaimana visi Presiden Jokowi untuk periode kedua bahwa pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan," kata Firman.

PLTA Batang Toru  juga membuktikan Indonesia mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi dengan inovasi dan meninggalkan pola lama.

"Saat ini dunia menghadapi masalah perubahan iklim yang salah satunya akibat emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga fosil selama ratusan tahun. Jadi kini kita harus beralih ke pembangkit listrik energi terbarukan seperti PLTA Batang Toru yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Sekaligus untuk mengurangi peran pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) pada saat beban puncak di Sumatera Utara. Memilih PLTA karena lebih bersih dan lebih berkesinambungan. Karena itu kehadiran PLTA Batang Toru akan mendukung pengurangan emisi karbon Sumut dan nasional.

"Kehadiran PLTA Batang Toru juga sebagai langkah kongkrit menerapkan Perjanjian Paris untuk setiap negara mengurangi emisi karbon. Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Paris melalui UU No.16 Tahun 2016," jelasnya.

Baca juga: NSHE mempertajam studi orang utan untuk amdal PLTA Batang Toru

Hasil Kajian Pustaka Alam menunjukkan PLTA Batang Toru dapat mengurangi emisi gas rumah kaca mencapai 1,6 juta metrik ton CO2 atau 4% target sektor energi Indonesia pada 2030.

"Jadi dari sisi lingkungan, PLTA Batang Toru yang merupakan pembangkit energi terbarukan berkontribusi besar mengurangi emisi karbon nasional yang penting untuk mencegah dan memerangi dampak perubahan iklim yang sedang menjadi ancaman dunia," terangnya.

Diketahui, PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW di Sumatera Utara yang dibangun PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menjadi salah satu dari pelaksanaan program strategis nasional untuk mencapai target pembangunan infrastruktur pembangkit listrik 35.000 MW di Indonesia.

"PLTA Batang Toru merupakan  pembangkit energi terbarukan yang ramah lingkungan. Energi terbarukan adalah energi yang dapat pulih secara alami, ada terus menerus dan berkelanjutan," sebutnya.

Baca juga: NSHE sebut pembangunan PLTA Batang Toru capai 11 persen

Presiden Jokowi dalam pidatonya menyebut lima tahapan besar yang akan dilakukannya bersama wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin untuk membuat Indonesia maju, lebih produktif, serta memiliki daya saing dan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi perubahan di dunia.

"Jokowi mengutarakan apa yang akan dilakukan pada pemerintahan lima tahun ke depan, di antaranya, meneruskan pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya alam, membuka pintu investasi selebar-lebarnya, reformasi birokrasi, dan pengaturan anggaran pada APBN," pungkas Firman.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019