KLM Seruyan Raya yang bertolak dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menuju Pontianak, Kalimantan Barat, tenggelam di perairan dekat perbatasan Kotawaringin Timur dan Seruyan.
"Saat ini tim fokus pada evakuasi anak buah kapal. Info terakhir dari pemilik kapal, saat ini posisi KLM Afna Jaya sudah mendekati tempat kejadian," kata Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Oktavia Burnama, di Sampit, Sabtu malam.
KLM Seruyan Raya berbobot mati 70 ton bertolak dari Sampit, Jumat (19/7). Kapal dengan enam orang wak yang mengangkut karet garam itu diperkirakan tenggelam sekitar pukul 12.00 WIB di lokasi 17 mil laut dari Pantai Ujung Pandaran atau mendekati wilayah perairan Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
Kapal itu dikemudikan Maman sebagai nakhoda kapal dengan anak buah kapal terdiri Abdullah, Jaenal, Heri, Ruji, dan seorang pengawas karet. Kapal kayu itu diduga tenggelam akibat bocor pada lambung kapal.
Pula baca: Satu korban kapal terbakar di Pulau Taliabu ditemukan
Pula baca: Basarnas identifikasi 19 korban tewas KLM Arim Jaya
Pula baca: Satu korban meninggal kapal tenggelam dievakuasi
Informasi sementara, keenam anak buah kapal dan nakhoda dalam kondisi selamat. Mereka bertahan di atas rakit sambil menunggu kedatangan tim evakuasi yang sudah bertolak dari Sampit.
Komunikasi dengan nakhoda dan anak buah kapal dilakukan melalui telepon menggunakan jaringan satelit. Mereka bertahan menggunakan rakit dan barang-barang yang sempat diselamatkan.
Pemilik kapal telah memberangkatkan KLM Afna Jaya sekitar pukul 14.00 WIB. Evakuasi diharapkan berjalan lancar sehingga keenam korban bisa dibawa ke Sampit dengan selamat.
"Kapal patroli juga siap berangkat. Saat ini sedang menunggu koordinasi dengan KSOP Kuala Pembuang," kata Burnama.
Kepala Badan SAR Nasional Pos Sampit, Suprapto, mengatakan, mereka terus berkoordinasi terkait kejadian itu. Hasil koordinasi, pemilik kapal menginformasikan bahwa mereka sudah mengirim kapal untuk mengevakuasi korban.
"Ini kami mau menjemput menggunakan kapal. Pihak agen pemilik kapal juga sudah ada memberangkatkan kapal untuk penjemputan korban," kata Suprapto.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Saat ini tim fokus pada evakuasi anak buah kapal. Info terakhir dari pemilik kapal, saat ini posisi KLM Afna Jaya sudah mendekati tempat kejadian," kata Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Oktavia Burnama, di Sampit, Sabtu malam.
KLM Seruyan Raya berbobot mati 70 ton bertolak dari Sampit, Jumat (19/7). Kapal dengan enam orang wak yang mengangkut karet garam itu diperkirakan tenggelam sekitar pukul 12.00 WIB di lokasi 17 mil laut dari Pantai Ujung Pandaran atau mendekati wilayah perairan Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
Kapal itu dikemudikan Maman sebagai nakhoda kapal dengan anak buah kapal terdiri Abdullah, Jaenal, Heri, Ruji, dan seorang pengawas karet. Kapal kayu itu diduga tenggelam akibat bocor pada lambung kapal.
Pula baca: Satu korban kapal terbakar di Pulau Taliabu ditemukan
Pula baca: Basarnas identifikasi 19 korban tewas KLM Arim Jaya
Pula baca: Satu korban meninggal kapal tenggelam dievakuasi
Informasi sementara, keenam anak buah kapal dan nakhoda dalam kondisi selamat. Mereka bertahan di atas rakit sambil menunggu kedatangan tim evakuasi yang sudah bertolak dari Sampit.
Komunikasi dengan nakhoda dan anak buah kapal dilakukan melalui telepon menggunakan jaringan satelit. Mereka bertahan menggunakan rakit dan barang-barang yang sempat diselamatkan.
Pemilik kapal telah memberangkatkan KLM Afna Jaya sekitar pukul 14.00 WIB. Evakuasi diharapkan berjalan lancar sehingga keenam korban bisa dibawa ke Sampit dengan selamat.
"Kapal patroli juga siap berangkat. Saat ini sedang menunggu koordinasi dengan KSOP Kuala Pembuang," kata Burnama.
Kepala Badan SAR Nasional Pos Sampit, Suprapto, mengatakan, mereka terus berkoordinasi terkait kejadian itu. Hasil koordinasi, pemilik kapal menginformasikan bahwa mereka sudah mengirim kapal untuk mengevakuasi korban.
"Ini kami mau menjemput menggunakan kapal. Pihak agen pemilik kapal juga sudah ada memberangkatkan kapal untuk penjemputan korban," kata Suprapto.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019