Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1114 yang mengangkut jamaah calon haji putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dikarenakan masalah teknis, yakni kebocoran hidrolik.

“Pesawat yang berangkat sesuai jadwal pukul 19.05 WITA, setelah terbang 2,5 jam ‘round to base’ karena masalah teknis ‘hydraulic leak’ (kebocoran hidrolik),” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Ikhsan mengatakan pesawat tersebut kembali toba di Makassar sekitar pukul 00.30 WITA.

Sementara itu, jamaah kloter 14 tersebut sudah diberangkatkan kembali dari Makassar pada pukul 06.00 WITA dengan menggunakan pesawat bekas kloter 13.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Jauhari mengonfirmasi terjadi penundaan penerbangan pesawat pengangkut jamaah calon haji asal Indonesia ke Madinah.

“Pesawat maskapai Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji menuju Madinah, mengalami masalah teknis. Akibatnya, pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara asal di Makassar dan mengalami keterlambatan,” katanya.

Jauhari mengatakan, keterlambatan penerbangan ini berdampak pada penyediaan akomodasi dan katering jamaah kloter UPG 14.

Koordinasi terkait perubahan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait, sehingga tidak berdampak buruk bagi ibadah jamaah.

Dari sisi katering misalnya, jika tidak dilakukan koordinasi maka makanan akan terlanjur disediakan padahal jamaah telat datang.

Makanan tersebut tidak akan layak konsumsi. Untuk akomodasi, keterlambatan akan berdampak pada waktu penyewaan hotel.

"Layanan akomodasi basisnya adalah kedatangan. Jika mengacu pada jadwal awal, tentu check outnya juga lebih cepat. Maka kami mengantisipasi berupa reploting agar hak jamaah untuk melaksanakan arbain terpenuhi," kata Jauhari.

Baca juga: Garuda Indonesia cabut larangan memotret di pesawat ganti dengan imbauan

Baca juga: KPK panggil mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar
 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019