Nurul Tetra Junia Matondang berhasil meraih juara I tunggal putri pada Kejuaraan Daihatsu Astec Regional Junior U-13 yang diselenggarakan di Bandung, Sabtu. Putri bungs wartawan SIB Chairul Fahmi Matondang SP itu mengalahkan rekan senegaranya Oei Louisa Jovanka pada pertandingan final dengan skor 21-14, 20-22 dan 21-18.
"Alhamdulillah, Nia (panggilan Nurul Tetra) berhasil menjadi Juara I pada kejuaraan yang diikuti lima negara itu. Pertandingan berlangsung di Sport Hall UPI Bandung," kata Chairul Matondang kepada Antara via telepon, Sabtu malam.
Mengutip keterangan putrinya yang baru lulus SD itu, Nia yang kelahiran Aekkanopan Kecamatan Kualuhhulu Labuhanbatu Utara itu menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan dari pelatih, orang tua, teman-teman di Djarum Kudus dan PB Sultan Hasanuddin Aekkanopan.
Nia, tambahnya, mengakui perjuangan untuk mencapai juara itu sangat berat. Karena menurut gadis kelahiran 24 Juni 2007 yang masuk semifinal pada Piala Walikota Cirebon beberapa waktu lalu itu, seluruh peserta memiliki kemampuan dan permainan yang sangat bagus.
Masih menurut Chairul, pelatih Nia di PB Djarum Kudus Ellen Angelina menyebutkan, prestasi yang diraih gadis yang harus meninggalkan tanah kelahiran dan orang tuanya itu merupakan hasil kerja kerasnya.
"Nia dalam mengikutimlatihan tidak tawar menawar dan dapat mendengarkan arahan pelatih," kata Chairul mengutip ucapan pelatih putrinya yang merupakan Juara Indonesia Open 2001 tentang keberhasilan jebolan audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 itu.
Dia berharap Nia terus berlatih sehingga mampu meraih prestasi lebih baik lagi di masa mendatang. Karena menurut Finalis piala Uber 1998 bersama tim Indonesia dan juara Malaysia International 1997 itu, dalam dunia badminton banyak yang harus dipelajari dan karenanya harus belajar dan terus belajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Alhamdulillah, Nia (panggilan Nurul Tetra) berhasil menjadi Juara I pada kejuaraan yang diikuti lima negara itu. Pertandingan berlangsung di Sport Hall UPI Bandung," kata Chairul Matondang kepada Antara via telepon, Sabtu malam.
Mengutip keterangan putrinya yang baru lulus SD itu, Nia yang kelahiran Aekkanopan Kecamatan Kualuhhulu Labuhanbatu Utara itu menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan dari pelatih, orang tua, teman-teman di Djarum Kudus dan PB Sultan Hasanuddin Aekkanopan.
Nia, tambahnya, mengakui perjuangan untuk mencapai juara itu sangat berat. Karena menurut gadis kelahiran 24 Juni 2007 yang masuk semifinal pada Piala Walikota Cirebon beberapa waktu lalu itu, seluruh peserta memiliki kemampuan dan permainan yang sangat bagus.
Masih menurut Chairul, pelatih Nia di PB Djarum Kudus Ellen Angelina menyebutkan, prestasi yang diraih gadis yang harus meninggalkan tanah kelahiran dan orang tuanya itu merupakan hasil kerja kerasnya.
"Nia dalam mengikutimlatihan tidak tawar menawar dan dapat mendengarkan arahan pelatih," kata Chairul mengutip ucapan pelatih putrinya yang merupakan Juara Indonesia Open 2001 tentang keberhasilan jebolan audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 itu.
Dia berharap Nia terus berlatih sehingga mampu meraih prestasi lebih baik lagi di masa mendatang. Karena menurut Finalis piala Uber 1998 bersama tim Indonesia dan juara Malaysia International 1997 itu, dalam dunia badminton banyak yang harus dipelajari dan karenanya harus belajar dan terus belajar.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019