Upaya pencarian Clara boru Nainggolan (4) korban hanyut di Sungai Bilah Kabupaten Labuhanbatu selama empat hari akhirnya membuahkan hasil. Anak balita ini ditemukan meninggal dunia di kawasan Tangkahan Pasir di Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat sejauh 4 kilometer dari lokasi kejadian.

Tim BPBD Kabupaten Labuhanbatu bersama masyarakat dan personel kepolisian telah mengevakuasi korban untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga, Rabu (3/7) di Dusun Singgah Mata, Desa Bandar Kumbul.

Orang tua korban tidak kuasa menahan tangis melihat berpulangnya anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hetro Nainggolan dengan Kristina Simanjuntak ini untuk selama-lamanya.

Berkali mereka menyeka air mata yang terus membanjiri wajah yang terlihat letih mencari dan menunggu kedatangan anak yang memiliki kepribadian baik itu.

Suasana haru juga terlihat di kediaman oppung atau nenek Clara di kawasan simpang Yonif 126/KC Rantauprapat. Isak tangis pecah saat kedatangan korban sekira pukul 12.00 WIB untuk disemayamkan.

Baca juga: Balita hanyut di Sungai Bilah ditemukan dekat kawasan tangkahan pasir

Sesuai agenda, korban akan dikebumikan di pemakaman Kristen di Perlayuan, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara.

Duka cita mendalam juga dirasakan Putra Silalahi, pria yang sudah dianggap keluarga korban ini merasa kehilangan Clara boru Nainggolan yang terkenal rajin membantu orang tuanya saat bekerja.

Menurut dia, Clara rutin membantu orang tuanya menyiapkan hidangan makan siang untuk pekerja di pabrik pengolahan kelapa sawit. Selain itu, korban juga kerap menjaga adiknya bernama Keisya untuk bermain bersama.

"Korban sering membantu orang tuanya, karena ibunya punya usaha katering makanan dan ayahnya pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit," katanya.

Putra menuturkan, tidak ada hal yang aneh sebelum kepergian Clara boru Nainggolan, pada, Minggu (30/6) yang lalu. Korban seperti biasanya bermain bersama adik dan membantu orang tuanya.

Pihak keluarga juga ikhlas melepas kepergian Clara boru Nainggolan yang terkenal sopan dan ramah kepada pekerja pabrik di daerah itu. "Seperti mimpi, tiba-tiba anak saya hilang begitu saja," ujar Putra lirih seperti menirukan ucapan ayah korban Hetro Nainggolan.

Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia empat tahun bernama Clara boru Nainggolan hanyut terbawa air aliran Sungai Bilah, Kabupaten Labuhanbatu, Minggu (30/6) sekira pukul 14.00 WIB.

Clara boru Nainggolan diduga hanyut karena luput dari pantauan orang tuanya saat berekreasi di daerah aliran sungai tanpa pengawasan.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019