Kawanan monyet di sepanjang jalan lintas Sumatera jalur Kota Pematangsiantar - Parapat di Km 40, Desa Sibaganding, Kabupaten Simalungun menjadi perhatian warga pelintas.

Meski situasi tidak mendukung dan mengundang bahaya, karena merupakan jalur utama wisata Danau Toba, Sumatera Utara, sebagian tetap menyempatkan singgah sekadar memberikan makanan.

"Kita anjurkan untuk tidak dilalukan," kata peneliti Balai Litbang Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) Aek Nauli di Kabupaten Simalungun, Sriyanti Puspita Barus, Sabtu (29/6).

Soalnya, ada tempat aman dan nyaman dengan pemandangan lingkungan yang indah untuk menyaksikan aksi kawanan satwa si "Jago Lompat" itu.

"Monkey Forest" di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Balai Litbang LHK Aek Nauli Kabupaten Simalungun, ini tempatnya.

Peneliti jenis primata itu mengatakan, di Monkey Forest pengunjung bisa melihat ratusan ekor monyet dari tiga jenis.

Keberadaan Siamang diestimasi mencapai 10 kawanan dengan 4-6 ekor per kawanan. Beruk sebanyak seratusan ekor dan monyet ekor panjang kira-kira 75 ekor.

Untuk mencapai lokasi harus menempuh perjalanan sejauh 600-700 meter dari ruas jalan umum ke arah perbukitan.

Di atas, seorang petugas meniupkan terompet dari tanduk kerbau memanggil ratusan monyet untuk berkumpul di tempat atraksi.

"Masih gratis, ke depan pengunjung akan dikenakan biaya untuk beli tiket masuk," kata Sriyanti.

Pihaknya masih mengevaluasi besaran tiket masuk, yang hasilnya untuk operasional dan pendapatan dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBK).
 

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019