Tim verifikasi lapangan  Kabupaten Layak Anak (KLA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI mengunjungi Kantor Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Labuhanbatu Utara, Senin. Tim diterima Ketua KPAD Labura Ahmad Ardiansyah Harahap SH dan beberapa komisioner.

Dalam pertemuan yang berlangsung sederhana dan tidak terlalu formal itu, Ketua KPAD Labura menjelaskan hal-hal terkait kinerja lembaga yang berdiri sejak 2015 tersebut. Menurutnya, di Labura terjadi banyak kasus yang melibatkan anak.

"Kasus yang kita tangani beragam," kata pria bertubuh gempal yang pada kesempatan  itu didampingi Wakil Ketua KPAD Labura Drs H Khairuddin Marpaung, komisioner Drs Mahluddin Pasaribu dan Murnila SH serta Sekretaris Dinas PPPA Labura Drs Dedi Aksaris Arief MPd.

Kasus yang banyak dialami anak, papar pria yang akrab disapa Dedi Harahap, adalah pelecehan seksual. Namun pelakunya bukan hanya orang dewasa, dalam sejumlah kasus baik pelaku maupun korban adalah anak-anak.

Pada kesempatan itu dua orang anggota tim verifikasi lapangan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian PPPA RI mengajukan sejumlah pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan dijawab oleh Ketua KPAD dan Wakil Ketua disertai penjelasan dengan sejumlah kasus yang telah ditangani lembaga itu.

Sebelum meninggalkan KPAD, tim Kementerian PPPA menyempatkan diri foto bersama Ketua KPAD dan komisioner lainnya. Mereka juga menyampaikan terima kasih atas informasi yang telah diberikan kepada tim tersebut.

Kedatangan tim dari Kementerian PPPA ke tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok tersebut dalam rangka penilaian untuk Kabupaten Layak Anak (KLA). Sebagai informasi, saat ini poin Labura unggul dibanding sejumlah kabupaten se-Sumut.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019