Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) 2019 sukses menghentak pangunjung di Bukit Singgolom, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (15/6) malam.
Gelaran bekelas internasionalitu masih menyisakan para musisi andalan hingga Senin (16/6) malam.
Sejumlah musisi ternama mengisi acara dengansangat apik. Suarasama besutan Irwansyah Harahap, Nomensen Ansamble, Universitas Negeri Padang hingga Komunal Primitiv Percussion dari Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menghipnotis pengunjung dengan musik masing-masing.
Yang tak ketinggalan adalah duet Daniel Milan Cabrera-Deva Baumbach. Musisi asal meksiko yang cukup andal bermain akustik.
Danau Toba memang selalu punya kesan tersendiri bagi yang mengunjunginya. Pastinya kebanyakan memuji danau terbesar di Asia Tenggara itu.
Daniel juga memuji keindahan Danau Toba. Kata dia, danau Toba adalah surga tersembunyi yang ada di Indonesia.
Terutama dengan perkembangannya saat ini.
“Danau Toba sangat indah. Ini sungguh tidak bisa dibayangkan. Kami berdua benar-benar terpukau. Horas,” kata Daniel.
Panggung TCWMF 2019 juga menyajikan kesenian dari Toba yang dipadukan dengan beberapa Instrumen modern. Sebagai musisi yang juga beraliran kebudayaan, Daniel juga memuji kesenian dari Toba. Dia juga berharap kesenian dari Toba bisa terus mendunia.
“Sangat indah. Keseniannya banyak ragam. Apalagi dikolaborasikan seperti ini,” ungkapnya.
Dengan gitar akustik dan flute, Daniel dan Deva juag sukses menghibur pengunjung TCWMF 2019. Musik yang dibawakannya banyak bercerita soal alam.
Meski hanya menggunakan dua alat musik, Daniel – Deva begitu harmonis dalam memainkannya. Bahkan mereke mendapatkan tepuk tangan meriah dari para pengunjung dan berharap, TCWMF bisa menjadi agenda tahunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Gelaran bekelas internasionalitu masih menyisakan para musisi andalan hingga Senin (16/6) malam.
Sejumlah musisi ternama mengisi acara dengansangat apik. Suarasama besutan Irwansyah Harahap, Nomensen Ansamble, Universitas Negeri Padang hingga Komunal Primitiv Percussion dari Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menghipnotis pengunjung dengan musik masing-masing.
Yang tak ketinggalan adalah duet Daniel Milan Cabrera-Deva Baumbach. Musisi asal meksiko yang cukup andal bermain akustik.
Danau Toba memang selalu punya kesan tersendiri bagi yang mengunjunginya. Pastinya kebanyakan memuji danau terbesar di Asia Tenggara itu.
Daniel juga memuji keindahan Danau Toba. Kata dia, danau Toba adalah surga tersembunyi yang ada di Indonesia.
Terutama dengan perkembangannya saat ini.
“Danau Toba sangat indah. Ini sungguh tidak bisa dibayangkan. Kami berdua benar-benar terpukau. Horas,” kata Daniel.
Panggung TCWMF 2019 juga menyajikan kesenian dari Toba yang dipadukan dengan beberapa Instrumen modern. Sebagai musisi yang juga beraliran kebudayaan, Daniel juga memuji kesenian dari Toba. Dia juga berharap kesenian dari Toba bisa terus mendunia.
“Sangat indah. Keseniannya banyak ragam. Apalagi dikolaborasikan seperti ini,” ungkapnya.
Dengan gitar akustik dan flute, Daniel dan Deva juag sukses menghibur pengunjung TCWMF 2019. Musik yang dibawakannya banyak bercerita soal alam.
Meski hanya menggunakan dua alat musik, Daniel – Deva begitu harmonis dalam memainkannya. Bahkan mereke mendapatkan tepuk tangan meriah dari para pengunjung dan berharap, TCWMF bisa menjadi agenda tahunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019