Kurs dolar AS turun tajam terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laju pertumbuhan lapangan pekerjaan AS melemah bulan lalu, memicu kekhawatiran atas potensi perlambatan ekonomi di negara itu.

Total penggajian pekerjaan nonpertanian naik tipis 75.000 pada Mei dan tingkat pengangguran tetap di 3,6 persen, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (7/6/2019). Pertumbuhan tipis itu di bawah rata-rata kenaikan pekerjaan bulanan 164.000 tahun ini, yang juga lebih rendah dari kenaikan rata-rata 223.000 per bulan tahun lalu, kata biro dalam sebuah laporannya.

Para analis mengatakan, sedikit pertumbuhan lapangan kerja itu kurang sekitar 100.000 pekerjaan yang dibutuhkan setiap bulan untuk mendukung pertumbuhan populasi usia kerja.

Meskipun tingkat pengangguran sedikit berubah, jumlah orang yang menganggur kurang dari lima minggu meningkat 243.000 menjadi 2,1 juta pada Mei, menyusul penurunan pada April, menambah kekhawatiran atas pasar tenaga kerja yang "hangat-hangat kuku".

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,51 persen menjadi 96,5515 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1337 dolar AS dari 1,1273 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2739 dolar AS dari 1,2690 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7003 dolar AS dari 0,6976 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,16 yen Jepang, lebih rendah dari 108,44 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9868 franc Swiss dari 0,9912 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3271 dolar Kanada dari 1,3370 dolar Kanada.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019