Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar menyatakan mantan ibu negara Ani Yudhoyono sempat sengaja ditidurkan untuk proses pengobatan agar lebih maksimal.

"Ada serangkaian proses yang lebih baik Ibu ditidurkan," kata Renan saat ditemui Antara di National University Hospital (NUH) Singapura, Jumat.

Menurut dokter, obat akan lebih cepat bekerja, juga beberapa tindakan akan lebih efektif bila Ani dalam kondisi tidur.

Kondisi Bu Ani disebut terus membaik setiap selesai tindakan dari dokter.

Baca juga: Ani Yudhoyono kembali masuk ICU karena demam tinggi

Lebih lanjut Renan membantah kabar yang menyatakan Bu Ani dalam kondisi koma. Pasalnya, setelah selesai ditidurkan, Bu Ani dalam kondisi relatif membaik.

"Kondisi Ibu sejak 3 hari lalu naik turun. Pagi drop siang menjelang sore baik besoknya begitu lagi. Ini hari ketiga, hari ini sedikit lebih menurun dibanding kemarin," katanya yang sudah berada di Singapura sejak beberapa hari yang lalu.

Renan menyebutkan, secara prinsip, beberapa indikasi vital seperti tensi darah, HB dan lain-lain menurun.

Baca juga: AHY sebut Ani Yudhoyono saat ini butuh penanganan ekstra

"Setelah ada tindakan membaik sedikit dan kami berharap, ini hari ketiga masuk ICU mudah-mudahan bisa stabil, tim dokter secara menangani intensif," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara, selain Renan, Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Imelda juga nampak di NUH.

Selain itu, belum ada petinggi Partai Demokrat lain yang menjenguk istri Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Baca juga: Seluruh keluarga dampingi Ani Yudhoyono saat masuk ICU
 

Pewarta: Yunianti Jannatun Naim

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019