Presiden Venezuela Nicolas Maduro muncul dalam satu tayangan televisi pemerintah pada Selasa malam (30/4) bersama dengan Menteri Pertahanan Vladimir Padrino.

Itu adalah penampilan pertamanya di depan umum sejak oposisi menyerukan pemberontakan militer pada Selasa pagi, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Maduro mengatakan di dalam tayangan itu bahwa ia telah menetapkan kembali Gustavo Gonzalez Lopez sebagai Kepala Dinas Intelijen Sebin, tapi ia tidak memberi perincian mengenai keluarnya Manuel Chritopher Figuera dari pucuk pimpinan lembaga itu. Christoperh Figuera menggantikan Gonzalez Lopez sebagai pimpinan Sebin tahun lalu.

Venezuela menghadapi sekelompok kecil personel militer "pengkhianat" yang berusaha melakukan kudeta, kata wakil presiden negeri itu pada Selasa.

Jorge Rodriguez mengatakan sekelompok tentara mengambil posisi di Jalan Altamira, yang berada di dekat pangkalan udara militer La Carlota, untuk memberontak melawan Undang-Undang Dasar dan kedamaian negeri tersebut.

"Kami menyeru rakyat agar tetap siaga tinggi, bersama dengan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivaria, yang jaya, untuk mengalahkan upaya kudeta dan memelihara perdamaian," kata Rodriguez, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Pernyataan Rodriguez dikeluarkan setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyiarkan video yang berisi seruannya bagi pemberontakan bersama sekelompok tentara.

Diosdado Cabello, Kepala Majlis Konstituensi Nasional, juga menyeru rakyat dan militer agar berkumpul di sekeliling Istana Presiden guna mempertahankan Presiden Nicolas Maduro.

Sementara itu Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez mengatakan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivaria akan terus mempertahankan Undang-Undang Dasar Nasional dan semua kesatuan militer melaporkan keadaan normal di pangkalan mereka.

Pada Selasa pagi, Guaido menyiarkan video yang berisi pertemuannya dengan satuan militer Angkatan Bersenjata Nasional dan menyerukan pemberontakan guna mengakhiri "perebutan kekuasaan" Maduro.

Ketegangan di Venezuela meletus ketika Guaido, yang memimpin Majelis Nasional Venezuela, mengumumkan diri sebagai Penjabat Presiden pada 23 Januari, tindakan yang didukung oleh AS dan Banyak negara Eropa serta Amerika Latin.

Pewarta: Antara

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019