Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebutkan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, akan bertemu dengan capres nomor urut 01, Joko Widodo, setelah proses Pemilu serentak 2019 selesai.
"Insya Allah nanti akan ketemuan, tapi setelah proses Pemilu selesai. Kan beliau berdua bersahabat," kata Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, di Jakarta, Rabu.
Pertemuan antara kedua tokoh itu kemungkinan bisa dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Mungkin habis Lebaran ya setelah selesai semua proses Pemilu dan proses sengketa Pemilu di MK selesai," kata Andre.
Namun, bila nanti komunikasi dilakukan, diharapkan Prabowo akan bertemu langsung dengan Jokowi dan tidak perlu ada perantara.
"Tanpa perlu ada perantara. Karena, Pak Jokowi bisa bertemu Pak Prabowo langsung. Kalau mau ada tim Pak Jokowi bertemu, ya bertemu dengan tim Pak Prabowo dulu, kalau mau ada pertemuan. Saya-rasa itu tidak perlu ada makelar perantara," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI Purn Agus Widjojo mengharapkan agar kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto bisa bertemu pascapelaksanaan pemilu serentak 2019.
"Kita tidak bisa paksakan. Tapi kalau bisa, itu bagus sekali untuk meredam suhu polarisasi pada masyarakat. Tapi itu terpulang kepada kesetiaan dan keikhlasan beliau-beliau berdua (Jokowi dan Prabowo)," kata Agus Widjojo di Kantor Lemhanas Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Lemhannas tidak bisa memaksakan kedua capres itu untuk bertemu mengingat Lemhannas hanya lembaga kajian dan pendidikan.
Menurut dia, pertemuan itu punya dampak sistemik ke akar rumput.
"Kalau bisa akan sangat bagus sekali karena itu akan meredamkan suhu polarisasi pada masyarakat," kata Agus.
Menurut dia, masyarakat tentu akan menilai pertemuan tersebut secara positif, sebab bagaimanapun, kedua pihak ini yang mengakibatkan polarisasi masyarakat saat pemilihan umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Insya Allah nanti akan ketemuan, tapi setelah proses Pemilu selesai. Kan beliau berdua bersahabat," kata Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, di Jakarta, Rabu.
Pertemuan antara kedua tokoh itu kemungkinan bisa dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Mungkin habis Lebaran ya setelah selesai semua proses Pemilu dan proses sengketa Pemilu di MK selesai," kata Andre.
Namun, bila nanti komunikasi dilakukan, diharapkan Prabowo akan bertemu langsung dengan Jokowi dan tidak perlu ada perantara.
"Tanpa perlu ada perantara. Karena, Pak Jokowi bisa bertemu Pak Prabowo langsung. Kalau mau ada tim Pak Jokowi bertemu, ya bertemu dengan tim Pak Prabowo dulu, kalau mau ada pertemuan. Saya-rasa itu tidak perlu ada makelar perantara," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI Purn Agus Widjojo mengharapkan agar kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto bisa bertemu pascapelaksanaan pemilu serentak 2019.
"Kita tidak bisa paksakan. Tapi kalau bisa, itu bagus sekali untuk meredam suhu polarisasi pada masyarakat. Tapi itu terpulang kepada kesetiaan dan keikhlasan beliau-beliau berdua (Jokowi dan Prabowo)," kata Agus Widjojo di Kantor Lemhanas Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Lemhannas tidak bisa memaksakan kedua capres itu untuk bertemu mengingat Lemhannas hanya lembaga kajian dan pendidikan.
Menurut dia, pertemuan itu punya dampak sistemik ke akar rumput.
"Kalau bisa akan sangat bagus sekali karena itu akan meredamkan suhu polarisasi pada masyarakat," kata Agus.
Menurut dia, masyarakat tentu akan menilai pertemuan tersebut secara positif, sebab bagaimanapun, kedua pihak ini yang mengakibatkan polarisasi masyarakat saat pemilihan umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019