Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah memberi perhatian besar kepada petani sawit karena eksport sawit merupakan andalan Indonesia.
"Bapak Presiden Joko Widodo sangat perhatian kepada petani sawit, secara khusus beliau mengingatkan saya kelapa sawit jadi perhatian nasional," katanya.
Hal itu di sampaikan Luhut Binsar Panjaitan di Rantauprapat, Kamis (4/4) sore dalam silaturrahmi dengan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu di Aula Asrama Haji.
Ia menjelaskan, perhatian pemerintah supaya harganya jangan drop atau turun lagi, yakni harga itu bisa dipertahankan di kisaran harga antara 600, 700 hingga 800 dolar sehingga memberikan dampak posistif bagi perekonomian Indonesia.
Pihaknya juga terus bekerja keras dalam menghadapi tekanan, kecemburuan dari beberapa negara terhadap sukses pemerintah menangani kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di dunia.
Menurut dia, eksport kelapa sawit merupakan komoditi eksport terbesar Indonesia setelah batubara, minyak dan gas.
"Jadi pemerintah sikapnya sangat jelas, bahwa kita tidak akan pernah menyerah terhadap tekanan negara manapun. Mengenai kelapa sawit menjadi 3 besar eksport kita, setelah batubara, kelapa sawit dan Migas. Sebentar lagi eksport kelapa sawit menjadi nomer satu," jelas Luhut Binsar.
Ia berharap kelapa sawit itu menjadi nomer satu dalam beberapa tahun kedepan jauh diatas, batubara dan Migas. "Kita harus kompak menata ini," tegas dia.
Secara khusus, Jendral (Purn) TNI AD ini menyampaikan, Kabupaten Labuhanbatu merupakan daerah yang memiliki se-perlima perkebunan kelapa sawit yang ada di Sumatera Utara.
Dengan demikian, sebanyak 1 juta liter CPO di produksi dari kabupaten dengan semboyan 'ika bina en pabolo" ini, dari total 5 juta liter produksi CPO yang ada di Sumatera Utara.
Sehingga daerah Kabupaten Labuhanbatu merupakan memiliki potensi hebat dalam mendongkrak perekonomian Indonesia, "Jadi bapak ibu sekalian ayo bekerjasam dengan pak Bupati, supaya kabupaten ini tetap tambah baik kedepan," imbaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Bapak Presiden Joko Widodo sangat perhatian kepada petani sawit, secara khusus beliau mengingatkan saya kelapa sawit jadi perhatian nasional," katanya.
Hal itu di sampaikan Luhut Binsar Panjaitan di Rantauprapat, Kamis (4/4) sore dalam silaturrahmi dengan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu di Aula Asrama Haji.
Ia menjelaskan, perhatian pemerintah supaya harganya jangan drop atau turun lagi, yakni harga itu bisa dipertahankan di kisaran harga antara 600, 700 hingga 800 dolar sehingga memberikan dampak posistif bagi perekonomian Indonesia.
Pihaknya juga terus bekerja keras dalam menghadapi tekanan, kecemburuan dari beberapa negara terhadap sukses pemerintah menangani kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di dunia.
Menurut dia, eksport kelapa sawit merupakan komoditi eksport terbesar Indonesia setelah batubara, minyak dan gas.
"Jadi pemerintah sikapnya sangat jelas, bahwa kita tidak akan pernah menyerah terhadap tekanan negara manapun. Mengenai kelapa sawit menjadi 3 besar eksport kita, setelah batubara, kelapa sawit dan Migas. Sebentar lagi eksport kelapa sawit menjadi nomer satu," jelas Luhut Binsar.
Ia berharap kelapa sawit itu menjadi nomer satu dalam beberapa tahun kedepan jauh diatas, batubara dan Migas. "Kita harus kompak menata ini," tegas dia.
Secara khusus, Jendral (Purn) TNI AD ini menyampaikan, Kabupaten Labuhanbatu merupakan daerah yang memiliki se-perlima perkebunan kelapa sawit yang ada di Sumatera Utara.
Dengan demikian, sebanyak 1 juta liter CPO di produksi dari kabupaten dengan semboyan 'ika bina en pabolo" ini, dari total 5 juta liter produksi CPO yang ada di Sumatera Utara.
Sehingga daerah Kabupaten Labuhanbatu merupakan memiliki potensi hebat dalam mendongkrak perekonomian Indonesia, "Jadi bapak ibu sekalian ayo bekerjasam dengan pak Bupati, supaya kabupaten ini tetap tambah baik kedepan," imbaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019