Jalan menuju Kampung Bali di Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang merupakan salah satu icon wisata daerah itu, kini kondisinya sangat buruk dan memprihatinkan.

Hal itu disampaikan salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Wampu, Sugianto, di Stabat, Jumat.

Sugianto menyampaikan Pemerintah Kecamatan Wampu dan Kabupaten Langkat boleh berbangga hati, karena memiliki daerah bernama Kampung Bali, dimana di sini kultur budaya tetap terjaga.

"Tapi kalau kita balik bertanya, kondisi di sana sudah sangat memprihatinkan, terutama jalan menuju kawasan itu rusak parah dan sangat buruk sekali, padahal terdapat 37 kepala keluarga warga Langkat, etnis Bali yang bermukim di kawasan itu," katanya.

Pada zaman kepemimpinan Bupati Langkat kala itu, Syamsul Arifin, daerah ini pernah mendapatkan perhatian khusus, tapi sekarang apa daya jalan menuju ke kawasan dan perkampungan itu sangat buruk.

"Bila musim penghujan jangankan mobil, sepeda motor pun sulit untuk menuju ke tempat itu," ungkapnya.

Sugianto menuturkan lagi dan menegaskan jangan jadikan budaya mereka menjadi komoditas publik bagi pemerintah daerah, tapi tidak ada sedikitpun perhatian untuk mereka, terutama masalah jalan.

"Sudah saatnya Kampung Bali dimekarkan menjadi satu desa budaya bersama Aman Jaya dan Perumnas 100 supaya mereka bisa mengolah Alokasi Dana Desa  sendiri," pintanya.

Sementara itu salah seorang warga Kampung Bali Nyoman Sutejo mengatakan sejauh ini Kampung Bali kerap dijadikan wisata bagi banyak orang, dimana yang datang ke kampung itu berasal dari berbagai daerah.

Namun, sayang perhatian pemerintah Langkat masih sangat memprihatinkan. Akses memasuki Kampung Bali masih rusak parah. Jalan yang dilalui pun masih jalan setapak tanah merah dan bebatuan.

"Perhatian pemerintah masih kurang. Terakhir ada bantuan dari pemerintah, sudah lama sekali saat Bupatinya masih H Syamsul Arifin kala itu. Sekarang tidak ada perhatian lagi," katanya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019