Pemerintah provinsi Sumatera Utara melepas ekspor kopi sebesar 65.347,10 ton atau senilai  Rp4,901 triliun milik PT Sari Makmur Tunggal Mandiri dikirim ke 40 negara , Selasa (26/3).

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajeckshah di Deliserdang, mengatakan kopi merupakan komoditas tertinggi dalam jumlah frekuensi sertifikasi Phytosanitary Certificate (PC) yang diterbitkan Balai Besar Karantina Pertanian Belawan yakni sebanyak 3.422 sertifikat.

“Besar harapan kami bahwa acara ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekaligus meyakinkan para petani kopi bahwa peluang ekspor komoditi ini masih terbuka luas dan sangat potensial dan bagi eksportir untuk dapat menjalin kemitraan bersama petani agar kualitas kopi Sumatera Utara yang diekspor menjadi lebih baik,” katanya.

Pelepasan ini dilakukan dari lokasi pabrik PT Sari Makmur Tunggal Mandiri, Jalan Kompos No. 110 – A KM. 12 Desa Pujimulyo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

Puluhan ribu ton kopi itu dikirim ke 40 negara yang didominasi oleh Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belgia, Kanada, Singapura, Inggris, Yordania, Taiwan, dan Australia.

Sumut merupakan salah saru daerah penghasil kopi Arabika dengan luas areal 89.142,09 ha dengan produksi sebesar 66.639 ton.

Kopi arabika speciality Sumut telah melegenda dan diminati oleh konsumen di luar negeri.

Adapun indikasi kopi geografis Sumut meliputi 6 jenis yakni Kopi Arabika Sumatera Lintong, Kopi Arabika Sumatera Mandailing, Kopi Arabika Sumatera Simalungun, Kopi Arabika  Sipirok, Kopi Arabika Pulau Samosir dan yang masih dalam proses indikasi yakni Kopi Arabika Tanah Karo.

“Daerah penghasil kopi utama di Sumut, ada sembilan kabupaten meliputi Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan (Humbahas), Dairi, Karo, Toba Samosir, Simalungun, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal," tambahnya.

Pelepasan ekspor ini adalah kegiatan kedua di Provinsi Sumatera Utara tahun 2019.

Pelepasan pertama dilaksanakan terhadap komoditas kubis tujuan Malaysia yang merupakan produk unggulan holtikultura, Kamis (28/2) oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Kabupaten Karo, Deli Serdang.

Setelah sukses melepas ekspor kubis di Berastagi bulan kemarin, sekarang Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, melepas ekspor 819,36 Ton kopi biji tujuan Rumania, Jepang, Kanada, Belgia, Meksiko, Amerika Serikat, Taiwan, Inggris, China, Jerman, Australia dan Singapura senilai 72,92 Milyar (26/3). 

"Kami pastikan kopi biji ini telah memiliki Phytosanitary Certificate (PC), artinya sudah bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan memenuhi persyaratan standar SPS Internasional sehingga tidak ada resiko ditolak oleh negara tujuan ekspor" ujar Ali Jamil saat menyerahkan PC kepada PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri.

Sumatera Utara merupakan propinsi ke 4 produsen penghasil kopi terbesar dalam negeri setelah Sumatera Selatan, Lampung dan Aceh. Kopi khas Sumatera Utara yang melegenda seperti kopi Sidikalang, kopi Sipirok, Kopi Mandailing, Kopi Tarutung dan Kopi Lintong ikut menambah devisa negara melalui ekspor ke berbagai negara di belahan dunia. 

Kopi termasuk komoditas unggulan ekspor ke-4 terbesar yang melalui Pelabuhan Belawan setelah minyak sawit, karet dan pinang. Pada tahun 2018, kopi merupakan komoditas tertinggi dalam jumlah frekwensi sertifikasi Phytosanitary Certifikcate (PC) yang diterbitkan Balai Besar Karantina Pertanian Belawan yaitu 3.422 sertifikat sejumlah 65.347,10 ton dengan nilai komoditas Rp 4,901 Triliun. 

 

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019