Warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berharap jembatan Sei Wampu yang dibangun sejak tiga tahun lalu kiranya segera secepatnya dirampungkan.

"Apalagi dalam waktu dekat ini menjelang Idul Fitri, tentu kita tidak ingin lagi terjadi kemacatan arus lalu lintas dikawasan itu," ujar salah seorang warga kota Stabat, Bun Ho, di Stabat, Minggu. 

"Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan bagi kita, apalagi mereka yang ingin melintasi jalan dari Medan menuju Aceh ataupun sebaliknya dari Aceh menuju Medan pada hari-hari besar dipastikan akan terjadi kemacatan." katanya menambahkan.

Menurut Bun Ho, jembatan yang ada sekarang kondisinya sangat memprihatinkan sekali, dimana penghubung antara besi jembatan dengan besi lainnya sudah goyah.

Belum lagi di tengah-tengahnya aspal sudah menggelupas, sehingga berlobang dan harus ekstra hati-hati bila melintasinya. Hal itu juga salah satu yang membuat terjadi kemacatan.

Warga kota Pangkalan Brandan, Sapri, yang setiap hari melintas menuju kota Stabat juga mempertanyakan kapan jembatan itu rampung dibangun, padahal sudah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir.

"Bila jembatan rampung pada saat Idul Fitri tahun ini dipastikan tidak ditemukan lagi kemacatan seperti Idul Fitri tahun lalu," ungkapnya.

Sapri juga menyampaikan kemacatan sering terjadi hampir setiap hari, apalagi bila pagi hari, saat anak-anak berangkat ke sekolah, dan para pegawai, karyawan berangkat kerja.

Sementara badan jembatan yang dilintasi berlobang dan menggelembung, terpaksa pemilik kendaraan harus pelan-pelan melintasinya.

"Kami berharap kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat menegur rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut agar secepatnya dirampungkan," pintanya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019