Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara merencanakan hingga akhir Desember 2019 ini pertanaman padi sawah seluas 80.796 hektare, terutama di persawahan beririgasi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Kamis.

Nasiruddin menyampaikan dari luas rencana tanam 80.796 hektare itu, petani baru menanam berdasarkan hasil monitoring posko seluas 5.132 hektare atau 6,35 persen, terutama di Kecamatan Sei Bingei, Kecamatan Sirapit, Kecamatan Bahorok, yang terbesar pertanamannya.

"Guna mendukung keberhasilan pertanaman padi dan peningkatan produksi padi tentu dibutuhkan puput bersubsidi dan benih padi yang berkualitas," katanya.

Selain itu, tentu alat-alat mesin pertanian seperti handtractor dua roda, gandtractor empat roda, mesin pompa air yang diperuntukkan buat persawahan tadah hujan, yang areal persawahannya juga sangat menopang pertambahan luas tanam padi.  

Dimana untuk luas pertanaman padi ladang (gogo) tahun ini ditargetkan 886 hektare, terutama dilahan tadah hujan seperti di Kecamatan Tanjungpura, Kecamatan Hinai, Kecamatan Secanggang.

"Kabupaten Langkat terus berkomitmen untuk berusaha mewujudkan swasembada beras melalui produksi padi yang terus meningkat seperti di tahun sebelumnya," katanya.

Namun, upaya yang dilakukan itu harus ditopang dengan berbagai hal termasuk juga yang tidak kalah pentingnya sekarang ini faktor cuaca. Dimana sejak Januari hingga Maret ini cuaca cukup panas.

"Jarang sekali hujan turun dibeberapa kecamatan yang merupakan kawasan lahan persawahan," katanya. 

Namun, demikian kata Nasiruddin, petani masih terus melakukan persemaian dibeberapa tempat sedangkan ditempat lainnya ada yang melakukan pertanaman.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019