Penguasa internet, Google, telah memperkenalkan sistem operasi versi terbarunya Android Q yang diklaim lebih aman dan menghormati privasi penggunanya, khususnya dalam hal pelacakan lokasi.
"Sistem operasi itu memang belum versi resmi, tapi masih Beta 1 dan sudah tersedia bagi pengembang. Android Q Beta 1 sudah bisa dijalankan di ponsel Google Pixel dan Pixel XL," kata Wakil Presiden Teknik Google Dave Burke di blog resmi Google, dikutip Jumat.
Menurut Burke, pada tahun ini inovasi perangkat mobile lebih variatif dari sebelumnya dengan teknologi baru 5G hingga layar lipat. "Android tepat berada di tengah putaran inovasi itu dan terima kasih kepada ekosistem mitra luas miliaran perangkat," ujar Burke.
Android Q menghadirkan sejumlah fitur privasi dan keamanan tambahan bagi pengguna, serta peningkatan untuk perangkat layar lipat, API baru untuk konektivitas, codec media baru, kemampuan kamera, ekstensi NNAPI, Nulkan, dukungan Vulkan 1.1, dan pembukaan aplikasi yang lebih cepat.
Android baru itu, lanjut Burke, telah dirancang dengan keamanan dan privasi sebagai hal utama. Dengan semakin matangnya Android, Google telah menambahkan berbagai fitur untuk melindungi pengguna, seperti enkripsi berbasis file, kontrol OS yang menempatkan aplikasi harus meminta izin ketika mengakses sumber daya sensitif.
Kemudian mengunci akses latar belakang kamera/mik, mode penguncian, cadangan terenkripsi, dan Google Play Proctect yang memindai lebih dari 50 miliar aplikasi dalam sehari untuk memastikan aplikasi itu aman bagi sistem ponsel pengguna.
“Di Android Q, kami telah membuat lebih banyak peningkatan untuk melindungi pengguna kami. Banyak dari peningkatan ini merupakan bagian dari pekerjaan kami di Project Strobe,” ujar Burke.
Android Q juga memberikan pengguna lebih banyak kendali pada lokasi. OS ini membantu pengguna mempunyai kontrol lebih banyak ketika aplikasi meminta akses lokasi. Semua aplikasi akan mendapatkan akses ke lokasi setelah mendapatkan izin dari pengguna.
Bahkan pengguna bisa mengizinkan atau tidak mengizinkan satu aplikasi mengakses lokasi baik ketika aplikasi di jalankan maupun tidak.
"Di luar perubahan lokasi, kami membuat pembaruan lebih lanjut untuk memastikan transparansi, memberikan kendali kepada pengguna, dan mengamankan data pribadi," ujarnya.
Android Q juga memberi pengguna kontrol lebih besar atas aplikasi, mengendalikan akses ke file bersama. Pengguna akan dapat mengontrol akses aplikasi ke Foto dan Video atau koleksi Audio melalui izin runtime baru.
Untuk Unduhan, aplikasi harus menggunakan pemilih file sistem, yang memungkinkan pengguna untuk memutuskan file unduhan mana yang dapat diakses aplikasi. Bagi pengembang, ada perubahan pada bagaimana aplikasi dapat menggunakan area bersama pada penyimpanan eksternal.
Google mempersilakan pengembang untuk mengunduh dan mencoba Android Q Beta 1 dan mengharapkan umpan balik jika menemukan masalah atau "bug" (lubang kelemahan pada sistem).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Sistem operasi itu memang belum versi resmi, tapi masih Beta 1 dan sudah tersedia bagi pengembang. Android Q Beta 1 sudah bisa dijalankan di ponsel Google Pixel dan Pixel XL," kata Wakil Presiden Teknik Google Dave Burke di blog resmi Google, dikutip Jumat.
Menurut Burke, pada tahun ini inovasi perangkat mobile lebih variatif dari sebelumnya dengan teknologi baru 5G hingga layar lipat. "Android tepat berada di tengah putaran inovasi itu dan terima kasih kepada ekosistem mitra luas miliaran perangkat," ujar Burke.
Android Q menghadirkan sejumlah fitur privasi dan keamanan tambahan bagi pengguna, serta peningkatan untuk perangkat layar lipat, API baru untuk konektivitas, codec media baru, kemampuan kamera, ekstensi NNAPI, Nulkan, dukungan Vulkan 1.1, dan pembukaan aplikasi yang lebih cepat.
Android baru itu, lanjut Burke, telah dirancang dengan keamanan dan privasi sebagai hal utama. Dengan semakin matangnya Android, Google telah menambahkan berbagai fitur untuk melindungi pengguna, seperti enkripsi berbasis file, kontrol OS yang menempatkan aplikasi harus meminta izin ketika mengakses sumber daya sensitif.
Kemudian mengunci akses latar belakang kamera/mik, mode penguncian, cadangan terenkripsi, dan Google Play Proctect yang memindai lebih dari 50 miliar aplikasi dalam sehari untuk memastikan aplikasi itu aman bagi sistem ponsel pengguna.
“Di Android Q, kami telah membuat lebih banyak peningkatan untuk melindungi pengguna kami. Banyak dari peningkatan ini merupakan bagian dari pekerjaan kami di Project Strobe,” ujar Burke.
Android Q juga memberikan pengguna lebih banyak kendali pada lokasi. OS ini membantu pengguna mempunyai kontrol lebih banyak ketika aplikasi meminta akses lokasi. Semua aplikasi akan mendapatkan akses ke lokasi setelah mendapatkan izin dari pengguna.
Bahkan pengguna bisa mengizinkan atau tidak mengizinkan satu aplikasi mengakses lokasi baik ketika aplikasi di jalankan maupun tidak.
"Di luar perubahan lokasi, kami membuat pembaruan lebih lanjut untuk memastikan transparansi, memberikan kendali kepada pengguna, dan mengamankan data pribadi," ujarnya.
Android Q juga memberi pengguna kontrol lebih besar atas aplikasi, mengendalikan akses ke file bersama. Pengguna akan dapat mengontrol akses aplikasi ke Foto dan Video atau koleksi Audio melalui izin runtime baru.
Untuk Unduhan, aplikasi harus menggunakan pemilih file sistem, yang memungkinkan pengguna untuk memutuskan file unduhan mana yang dapat diakses aplikasi. Bagi pengembang, ada perubahan pada bagaimana aplikasi dapat menggunakan area bersama pada penyimpanan eksternal.
Google mempersilakan pengembang untuk mengunduh dan mencoba Android Q Beta 1 dan mengharapkan umpan balik jika menemukan masalah atau "bug" (lubang kelemahan pada sistem).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019