Rohani Siahaan (65), pemilik kedai kopi "Partungkoan" menyebutkan, adalah sebuah berkah dan kesempatan langka saat Presiden Joko Widodo menyeruput nikmat kopi olahannya di Jalan Sisingamaraja Balige, Kabupaten Tobasamosir, Kamis (14/3) malam. Kedatangan presiden diapresiasinya dengan menamai kedainya menjadi "Kedai Jokowi".

Disambangi di warungnya, Rohani mengatakan seduhan kopi yang dinikmati Jokowi diolah di pabrik penggilingan kopi jenis robusta dari Kecamatan Parsoburan, Tobasa.

"Warung ini akan saya namai Kedai Jokowi," sebut Rohani, Jumat (15/3).

Dulunya, kopi digiling dengan menggunakan daya kincir air di daerah aliran sungai Aek Alian di Desa Uma Rihit Balige II, Kecamatan Balige. 

Hasil olahan tersebut selanjutnya dijual di warung kopi sendiri di Jalan Sisingamaraja No 172 Balige.

"Dahulu warung masih berdinding papan. Namun, pada 1965 warung Partungkoan dibangun dengan desain bangunan seperti sekarang," ujarnya.

Baca juga: Ibu-ibu di Toba Samosir doakan Jokowi lanjut dua periode

Menurut Rohani, usaha pengolahan kopi digeluti sejak 1954 oleh mertuanya sendiri, Wasil Siahaan/Boru Hutabarat, yang setelah meninggal pada 2012 dilanjutkan oleh anak tertua, yaitu suami Rohani, Tumpak Siahaan.

Setelah Rohani menjanda, konsentrasi pengelolaan produk tersebut diserahkan kepada anak bungsunya, Joy Siahaan dan istri Tiarma Sianturi.

"Kopi yang kami suguhkan kepada presiden mereknya Partungkoan. Jokowi mengapresiasi rasanya dengan mengatakan 'mantul..mantap betul'," sebut Rohani.

Dikatakannya, Presiden Jokowi juga berjanji akan mendengarkan aspirasi masyarakat Balige melalui pengembangan usaha kecil menengah.

"Memang betul-betul merakyatlah Presiden Jokowi. Paling bangga kita melihat bapak itu," ujar nenek yang digelari Oppung Thresia Marhara boru Tampubolon itu.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019