Manajemen PT Pertamina menyebutkan konsumsi BBM di Sumatera bagian utara pada 2018 naik 3, 5 persen sehingga perlu kesadaran semua pihak untuk melakukan penghematan penggunaaan BBM tersebut.

"Penghematan termasuk dengan meningkatkan kesadaran konservasi energi," ujar Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I  PT Pertamina, Roby Hervindo di Medan, Selasa.

Untuk meningkatkan kesadaran konservasi energi di tengah masyarakat, PT Pertamina terus melakukan sosialisasi.

Kerja sama Pertamina - Fakultas Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara (USU) dengan menggelar seminar bertema “K3 dan Konservasi Energi pada Industri Migas" misalnya diharapkan bisa mendorong kesadaran masyarakat untuk menghemat penggunaan BBM dan termasuk menekan K3.

Efisiensi dinilai mendesak karena berdasarkan data, katanya, Indonesia diperkirakan akan kehabisan cadangan minyak bumi pada tahun 2030.

Roby menyebutkan PT Pertamina MOR I sendiri menerapkan konservasi energi dalam operasinya.

Konservasi antara lain melalui program penggantian Refrigerant R-22 dengan Musicool yang lebih ramah lingkungan.

Beragam program konservasi energi di MOR I, ujar dia, menghasilkan penghematan sekitar Rp890 juta.

Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang misalnya menerapkan teknologi Mikro Hidro untuk pembangkit listrik sehingga menghasilkan penghematan energi listrik sebesar 1.095 kWh per enam bulan.

“Pertamina juga mengembangkan EBT (Energi Baru dan Terbarukan). sebagai alternatif energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," katanya.

Langkah itu mendukung gerakan pemerintah mengurangi emisi karbon sebanyak 17 persen pada tahun 2030.

"Dengan seminar ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui banyak tentang  energi dan pentingnya K3," katanya.***1***

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019