Dua orang nelayan warga Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, atas nama Aswansyah Telambenua (28) dan Tigor Parlindungan Gea (22) ditemukan meninggal dalam kondisi tubuh luka terbakar akibat disambar petir saat menjaga bagan milik tokenya di Pulau Bottot, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tnegah, Senin (4/3).
Menurut keterangan Kepala Lingkungan I Hajoran Induk, Tasmin Manik (48) kepada ANTARA, Selasa (5/3) sore, kedua korban dipercaya tokenya Julri Bugis untuk menjaga bagan yang ada di Pulau Bottot.
"Tadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB Julri Bugis menelpon kedua anggotanya untuk menanyakan situasi bagan. Namun setelah sekian kali ditelpon nomor handphone korban tidak aktif. Merasa curiga, Julri Bugis pun menyuruh anggotanya yang lain untuk berangkat ke bagan guna melihat apa yang terjadi. Dan setelah tiba di TKP, mereka melihat kedua rekan kerjanya sudah meninggal di atas bagan dalam kondisi luka gosong,” terang Tasmin.
Kejadian itu langsung disampaikan kepada pemilik bagan. Dengan menggunakan kapal nelayan kedua jenazah korban dibawa langsung ke rumah duka di Hajoran dan ke Sijago-jago.
“Kalau Aswansyah Telambenua, (28) adalah warga Lingkungan I Kelurahan Hajoran Induk, Kecamatan Pandan. Korban meninggalkan satu orang putri dan satu orang istri. Sedangan korban kedua adalah Tigor Parlindungan Gea (22) warga Desa Sijago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan masih lajang. Keduanya sudah diserahkan kepada anggota keluarga dan menerima kejadian ini tanpa ada keberatan,” sebut Tasmin.
Lebih lanjut diungkapkan Tasmin, kedua korban diperkirakan disambar petir Senin (4/3) malam, saat hujan deras. Genset bagan dan handphone korban gosong karena disambar petir.
Pantuan di rumah duka, jenazah Aswansyah Telambanua sedang dimandikan dan akan dikebumikan setelah sholat Ashar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Menurut keterangan Kepala Lingkungan I Hajoran Induk, Tasmin Manik (48) kepada ANTARA, Selasa (5/3) sore, kedua korban dipercaya tokenya Julri Bugis untuk menjaga bagan yang ada di Pulau Bottot.
"Tadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB Julri Bugis menelpon kedua anggotanya untuk menanyakan situasi bagan. Namun setelah sekian kali ditelpon nomor handphone korban tidak aktif. Merasa curiga, Julri Bugis pun menyuruh anggotanya yang lain untuk berangkat ke bagan guna melihat apa yang terjadi. Dan setelah tiba di TKP, mereka melihat kedua rekan kerjanya sudah meninggal di atas bagan dalam kondisi luka gosong,” terang Tasmin.
Kejadian itu langsung disampaikan kepada pemilik bagan. Dengan menggunakan kapal nelayan kedua jenazah korban dibawa langsung ke rumah duka di Hajoran dan ke Sijago-jago.
“Kalau Aswansyah Telambenua, (28) adalah warga Lingkungan I Kelurahan Hajoran Induk, Kecamatan Pandan. Korban meninggalkan satu orang putri dan satu orang istri. Sedangan korban kedua adalah Tigor Parlindungan Gea (22) warga Desa Sijago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan masih lajang. Keduanya sudah diserahkan kepada anggota keluarga dan menerima kejadian ini tanpa ada keberatan,” sebut Tasmin.
Lebih lanjut diungkapkan Tasmin, kedua korban diperkirakan disambar petir Senin (4/3) malam, saat hujan deras. Genset bagan dan handphone korban gosong karena disambar petir.
Pantuan di rumah duka, jenazah Aswansyah Telambanua sedang dimandikan dan akan dikebumikan setelah sholat Ashar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019