Hama monyet sudah sangat merajalela dan bahkan sudah meresahkan masyarakat petani di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pengurus Forum Petani Sipirok Herman Harahap kepada ANTARA di Sipirok, Kamis, mengeluhkan, sekawanan monyet tidak saja menyerang (merusak) lahan pertanian / perkebunan bahkan sudah 'nyerang' atau msuk perkampungan warga.
"Perkembangan hewan Omnivora (pemakan segalanya) cukup, dua tahun terakhir ini sudah semain ramai utamanya di daerah pertanian warga di Lembah Tor (gunung) Sibohi dan tor Sibual-bulai," katanya.
Tanaman pertanian mulai buah-buahan, ubi, cabai, coklat, bahkan padi dan kopi apalagi pisang diatas sejumlah hektare lahan di lembah kedua gunung itu sudah rata-rata pada rusak akibat hama monyet.
"Warga petani Desa Sumuran, Desa Parsorminan, Desa Paran Dolok, Desa Huta Baru, Desa Padang Bujur, Desa Mandura dan lainnya sudah hampir putus asa untuk bercocok tanam di lembah tersebut, karena trauma hama monyet," katanya.
Banyak sudah, katanya, kerugian materi petani yang timbul dampak kerusakan cocok tanam untuk sebagai sumber perekonomian warga akibat serangan monyet yang sangat susah untuk dibasmi itu.
Sebenarnya, kata dia, warga masyarakat ingin menghabisi hama monyet tetapi tidak tahu caranya dengan cara apa, "soalnya sudah diracun tidak mempan, di usir malah melawan, pakai senapan takut kena sanksi, monyet memang licik," sebutnya.
Sekarang, kata dia, kaum ibu banyak yang takut pergi berkebun atau berladang ke lembah apalagi sendirian. Khawatir serangan monyet yang secara tiba-tiba apalagi sebagian monyet badannya besar," jelasnya.
"Dalam rangka kelangsungan lahan pertanian ini, kami warga masyarakat petani Sipirok berharap kiranya adanya perhatian pihak terkait atau pemerintah daerah agar bagaimana hama monyet ini bisa diminimalisir," tutur Herman
Apalagi, tambahnya, sekawanan monyet yang terkadang mencapai puluhan bakan ratusan ekor tersebut belakangan ini sebagian sudah mulai memasuki permukiman warga, diduga karena sudah kehabisan makanan yang ada di areal kebun maupun pertanian warga.
"Kita juga tidak menginginkan adanya kejadian korban diakibatkan keberadaan hama monyet di daerah ini," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Pengurus Forum Petani Sipirok Herman Harahap kepada ANTARA di Sipirok, Kamis, mengeluhkan, sekawanan monyet tidak saja menyerang (merusak) lahan pertanian / perkebunan bahkan sudah 'nyerang' atau msuk perkampungan warga.
"Perkembangan hewan Omnivora (pemakan segalanya) cukup, dua tahun terakhir ini sudah semain ramai utamanya di daerah pertanian warga di Lembah Tor (gunung) Sibohi dan tor Sibual-bulai," katanya.
Tanaman pertanian mulai buah-buahan, ubi, cabai, coklat, bahkan padi dan kopi apalagi pisang diatas sejumlah hektare lahan di lembah kedua gunung itu sudah rata-rata pada rusak akibat hama monyet.
"Warga petani Desa Sumuran, Desa Parsorminan, Desa Paran Dolok, Desa Huta Baru, Desa Padang Bujur, Desa Mandura dan lainnya sudah hampir putus asa untuk bercocok tanam di lembah tersebut, karena trauma hama monyet," katanya.
Banyak sudah, katanya, kerugian materi petani yang timbul dampak kerusakan cocok tanam untuk sebagai sumber perekonomian warga akibat serangan monyet yang sangat susah untuk dibasmi itu.
Sebenarnya, kata dia, warga masyarakat ingin menghabisi hama monyet tetapi tidak tahu caranya dengan cara apa, "soalnya sudah diracun tidak mempan, di usir malah melawan, pakai senapan takut kena sanksi, monyet memang licik," sebutnya.
Sekarang, kata dia, kaum ibu banyak yang takut pergi berkebun atau berladang ke lembah apalagi sendirian. Khawatir serangan monyet yang secara tiba-tiba apalagi sebagian monyet badannya besar," jelasnya.
"Dalam rangka kelangsungan lahan pertanian ini, kami warga masyarakat petani Sipirok berharap kiranya adanya perhatian pihak terkait atau pemerintah daerah agar bagaimana hama monyet ini bisa diminimalisir," tutur Herman
Apalagi, tambahnya, sekawanan monyet yang terkadang mencapai puluhan bakan ratusan ekor tersebut belakangan ini sebagian sudah mulai memasuki permukiman warga, diduga karena sudah kehabisan makanan yang ada di areal kebun maupun pertanian warga.
"Kita juga tidak menginginkan adanya kejadian korban diakibatkan keberadaan hama monyet di daerah ini," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019