Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Masyarakat pesisir yang tinggal di tepian Sungai Kualuh Kecamatan Kualuhhilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara resah. Pasalnya, belakangan ini buaya kembali bermunculan di perairan tempat mereka biasa beraktivitas.

Salah seorang warga Kualuhhilir, Ganti Sitorus, memosting seorang warga yang memegang anak buaya di laman media sosialnya, Rabu (20/2). "Masyarakat pesisir Sungai Kualuh kembali resah dengan munculnya buaya di perairan sekitar mereka," tulisnya.

Syamsul Bahri, salah seorang nelayan yang biasa mencari nafkah di perairan sungai itu menyatakan sering melihat buaya baik yang masih kecil maupun yang dewasa. "Kapan saja kita mau melihat bisa," sebutnya seperti dikutip Ganti.

Bahkan Ilhamuddin meyakini jumlah buaya yang ada di sepanjang sungai itu ratusan ekor banyaknya. Bahkan sudah ada warga yang menjadi korban buaya seperti di Desa Telukpiai, Sei Apung dan Kelurahan Kampungmesjid.

Binatang yang dapat beraktivitas di air dan di darat itu sering muncul pada siang dan malam hari. Karena itu ada warga mulai mengurangi aktivitasnya di sungai terbesar di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok tersebut.

"Kini warga mulai waswas beraktivitas di sungai. Padahal sungai masih menjadi tempat berbagai aktivitas seperti mandi, mencuci dan transportasi. Masyarakat sering mandi menjelang hari gelap dan waktu itulah yang rawan," sebutnya.

Saking banyaknya buaya, Ganti menyebutkan pada Selasa (19/2) ada lima ekor anak buaya yang mereka buang. "Semalam saja lima ekor kami buang," katanya menanggapi komentar seorang netizen.

Darmin, salah seorang tokoh di kawasan pesisir Labura berharap agar Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memberikan perhatian dan mengambil langkah terkait semakin seringnya buaya muncul di sejumlah desa di Kecamatan Kualuhhilir.

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019