Medan (Antaranews Sumut) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Kesehatan dan institusi terkait lainnya diharapkan aktif melaksanakan sosialisasi pencegahan demam berdarah deague atau DBD yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota.
"Saat ini DBD sudah menjadi masalah nasional dan beberapa daerah di tanah air terkena wabah ini," kata sosiolog dari Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Badaruddin, MA, di Medan, Kamis.
Kasus DBD sudah dijadikan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena banyaknya warga yang terkena penyakit ini.
"Di Sumut daerah yang terkena DBD yakni Sibolga, Tebing Tinggi, Langkat dan beberapa daerah lainnya," ujar Badaruddin.
Ia menyebutkan, Kota Tebing Tinggi selama Januari 2019 ada 47 orang yang terkena DBD dan Kota Sibolga empat orang positif DBD.
Hal kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan dan harus secepatnya diantisipasi agar tidak berkembang luas ke daerah lainnya di Sumatera Utara.
"Kita tidak ingin DBD terjadi di kabupaten/kota lainnya di Sumut," ucap Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU itu.
Pencegahan agar tidak berkembangnya DBD yakni masyarakat harus melakukan tindakan 3M (menguras, menutup, menimbun) wadah atau lobang-lobang yang bisa menampung air untuk menghindari bertelurnya nyamuk berbahaya itu.
Sebelumnya, sebanyak empat orang warga Kota Sibolga dinyatakan positif terkena DBD.
Hal itu diungkapkan Kadis Kesehatan Kota Sibolga Firman didampingi Sri Wahyuni, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sibolga ketika dikonfirmasi di kantor Dinas Kesehatan Sibolga, Kamis (7/2).
Menurut Firman, keempat warga terkena DBD pada.peripde Januari-Februari 2019.
"Dinas Kesehatan Sibolga menyurati Kepala Kelurahan dan Kepala Lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Saat ini DBD sudah menjadi masalah nasional dan beberapa daerah di tanah air terkena wabah ini," kata sosiolog dari Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Badaruddin, MA, di Medan, Kamis.
Kasus DBD sudah dijadikan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena banyaknya warga yang terkena penyakit ini.
"Di Sumut daerah yang terkena DBD yakni Sibolga, Tebing Tinggi, Langkat dan beberapa daerah lainnya," ujar Badaruddin.
Ia menyebutkan, Kota Tebing Tinggi selama Januari 2019 ada 47 orang yang terkena DBD dan Kota Sibolga empat orang positif DBD.
Hal kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan dan harus secepatnya diantisipasi agar tidak berkembang luas ke daerah lainnya di Sumatera Utara.
"Kita tidak ingin DBD terjadi di kabupaten/kota lainnya di Sumut," ucap Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU itu.
Pencegahan agar tidak berkembangnya DBD yakni masyarakat harus melakukan tindakan 3M (menguras, menutup, menimbun) wadah atau lobang-lobang yang bisa menampung air untuk menghindari bertelurnya nyamuk berbahaya itu.
Sebelumnya, sebanyak empat orang warga Kota Sibolga dinyatakan positif terkena DBD.
Hal itu diungkapkan Kadis Kesehatan Kota Sibolga Firman didampingi Sri Wahyuni, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sibolga ketika dikonfirmasi di kantor Dinas Kesehatan Sibolga, Kamis (7/2).
Menurut Firman, keempat warga terkena DBD pada.peripde Januari-Februari 2019.
"Dinas Kesehatan Sibolga menyurati Kepala Kelurahan dan Kepala Lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019