Langkat (Antaranews Sumut) - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang warga dibeberapa tempat di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dikhawatirkan bila tidak cepat diatasi akan berdampak buruk dan bisa membawa kepada kematian.
Seperti yang disampaikan salah seorang warga Kecamatan Wampu Fadil Hermawan, di Stabat, Rabu, sekarang ini penyakit DBD tersebut dikhawatirkan melanda kawasan tersebut.
Seperti yang dialami salah seorang pelajar SMK Sri Wampu Adhari sekarang ini mendapatkan perawatan intensif di klinik Sutiarman Kwala Begumit Kecamatan Binjai yang mengalami demam berdarah dengue, katanya.
Fadil menjelaskan dari informasi yang disampaikan kepadanya langsung oleh perawat yang yang ada di klinik tersebut Adhari positip terkena DBD, trombositnya semakin turun masih terus mendapatkan perawatan.
Sementara satu pelajar yang sama sebelumnya diduga meninggal karena terserang penyakir DBD ini yaitu Fahrul Anggara yang juga sempat mendapatkan perawatan disalah satu rumah sakit di Medan.
"Yang bersangkutan merupakan SMK Sri Wampu Desa Petumbukan Kecamatan Wampu," katanya.
Menurut keterangan keluarga Fahrul ini sempat juga mendapatkan perawatan di rumah sakit yang ada di Kecamatan Wampu selama enam hari sebelum akhirnya juga dirujuk ke salah satu rumah sakit di Nedan selama enam hari.
Fadil juga menyampaikan dari berbagai informasi yang diperolehnya dari amsyarakat di Desa Petumbukan juga warganya ada yang terserang DBD.
Untuk itu pihaknya berharap agar Dinas Kesehatan Langkaat segera turun ke sekolah SMK Sri Wampu maupun warga disekitarnya untuk melakukan fogging, untuk menghindari berkembangnya jentik nyamuk pembawa penyakit DBD di kawasan itu, maupun tempat lainnya yang ada di Kabupaten Langkat, harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Seperti yang disampaikan salah seorang warga Kecamatan Wampu Fadil Hermawan, di Stabat, Rabu, sekarang ini penyakit DBD tersebut dikhawatirkan melanda kawasan tersebut.
Seperti yang dialami salah seorang pelajar SMK Sri Wampu Adhari sekarang ini mendapatkan perawatan intensif di klinik Sutiarman Kwala Begumit Kecamatan Binjai yang mengalami demam berdarah dengue, katanya.
Fadil menjelaskan dari informasi yang disampaikan kepadanya langsung oleh perawat yang yang ada di klinik tersebut Adhari positip terkena DBD, trombositnya semakin turun masih terus mendapatkan perawatan.
Sementara satu pelajar yang sama sebelumnya diduga meninggal karena terserang penyakir DBD ini yaitu Fahrul Anggara yang juga sempat mendapatkan perawatan disalah satu rumah sakit di Medan.
"Yang bersangkutan merupakan SMK Sri Wampu Desa Petumbukan Kecamatan Wampu," katanya.
Menurut keterangan keluarga Fahrul ini sempat juga mendapatkan perawatan di rumah sakit yang ada di Kecamatan Wampu selama enam hari sebelum akhirnya juga dirujuk ke salah satu rumah sakit di Nedan selama enam hari.
Fadil juga menyampaikan dari berbagai informasi yang diperolehnya dari amsyarakat di Desa Petumbukan juga warganya ada yang terserang DBD.
Untuk itu pihaknya berharap agar Dinas Kesehatan Langkaat segera turun ke sekolah SMK Sri Wampu maupun warga disekitarnya untuk melakukan fogging, untuk menghindari berkembangnya jentik nyamuk pembawa penyakit DBD di kawasan itu, maupun tempat lainnya yang ada di Kabupaten Langkat, harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019