Medan (Antaranews Sumut) - Ratusan imigran gelap asal Bangladesh diangkut dan ditempatkan di sebuah rumah di Jalan Pantai Barat Pasar V, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada malam Imlek, Senin (4/2).
    
Kepala Lingkungan setempat, Bebi Annisa, Rabu, mengatakan pengangkutan orang asing itu, memang sengaja dilakukan pada malam hari agar aktivitas tersebut, tidak diketahui warga masyarakat.
   
Karena, menurut dia, bertepatan pula dengan malam Imlek, yang membuat perhatian warga teralihkan,

"Hingga Rabu dini hari, evakuasi imigran asal Bangladesh masih berlangsung," ujar Bebi.

Ia mengatakan, imigran tersebut, diangkut dengan menggunakan truk polisi dan diamankan untuk sementara waktu di Mapoltrestabes Medan.  

"Sedangkan, dua penjaga rumah itu, masih diamankan dan diminta keterangan oleh polisi," ujar Bebi.

Sebelumnya, keberadaan ratusan imigran asal Bangladesh, di sebuah rumah di Jalan Pantai Barat, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, diketahui pertama kali oleh warga Selasa malam (5/2).

Karena, masyarakat mendengar suara teriakan dan minta tolong dengan menggunakan bahasa isyarat agar dapat dibebaskan.

selanjutnya, peristiwa tersebut dilaporkan kepada Kepala Lingkungan setempat, dan sejumlah warga mendatangi rumah itu, untuk memberikan pertolongan.

Puluhan imigran itu, ditemukan dalam keadaan lemas karena kekurangan oksigen dan cairan.

Kemudian, warga melaporkan kepada polisi dan tiga orang penjaga rumah itu, tidak dapat menunjukkan dokumen Keimigrasian dan izin penyaluran tenaga kerja.

Diduga ratusan warga asal Bangladesh, menjadi korban perdagangan manusia  atau "human trafficking.
 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019