Medan (Antara) - Harga ekspor minyak sawit mentah atau "Crude Palm Oil"/ CPO di 2019 diprediksi naik atau lebih tinggi dari 2018.
    
"Harga CPO naik minimal hingga Bulan Mei," ujar Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di Medan,  Selasa.

Menurut dia, kenaikan harga ekspor CPO dipicu dua faktor.

Pertama karena permintaan naik dan kedua akibat produksi sedang turun.

Harga ekspor CPO pekan lalu, ujar Derom, misalnya sudah 540 dolar AS per metrik ton dari di tahun 2018 yang rata - rata di bawah 500 dolar AS per metrik ton pada September - Oktober.

Dia menyebutkan, setelah naik hingga Mei 2019, pada Juni, harga CPO diprediksi turun lagi hingga September akibat beberapa faktor termasuk adanya panen.

Tetapi harga CPO diperkirakan naik lagi pada Oktober - November.

"Mengacu pada kondisi saat ini, maka harga CPO di 2019 diprediksi bisa rata - rata bisa di atas 530 dolar AS per metrik ton dari 2018 yang
500 dolar AS per metrik ton," ujarnya.

Derom mengakui, harga CPO, memang sudah mulai bergerak naik sejak November 2018

Permintaan yang naik karena kebutuhan mulai meningkat setelah permintaan sepi akibat banyak stok.

Produksi CPO nasional sendiri pada 2019 diperkirakab sekitar 44 juta ton dari 40 juta ton lebih di 2018.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019