Padangsidimpuan (Antaranews Sumut) - Sejumlah pedagang yang sehari-harinya menggelar lapak dagangannya di Pasar Inpres Dalihan Na Tolu, Sadabuan, Kota Padangsidimpuan, menolak pembongkaran pasar tersebut karena mengancam mata pencaharian pedagang.

Hal itu dismapaikan sejumlah pedagang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD Kota Padangsidimpuan, Rabu.


Indra Gunawan Simbolon yang merupakan ketua Komisi II DPRD Kota Padangsidimpuan bersama koleganya tampak serius menanggapi aspirasi pegadang Dalihan na Tolu tersebut, Rabu di Gedung DPRD Kota Padangsidimpuan.

Nasri Lubis pedagang pasar Dalihan Na Tolu Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, mengatakan, mereka menolaknya dibongkar.

"Jika didata silahkan, akan tetapi jika untuk dibongkar dan nantinya digusur kami akan mencari penghidupan kemana, apakah pemerintah siap merelokasi kami ketempat yang layak, ucapnya Rabu.

Ia mengatakan, kondisi pasar Dalihan Na Tolu sangat kotor, jorok, tidak terawat dan jauh dari perhatian.

Sementara mereka rutin melakukan pembayaran restribusi, namun jauh dari perhatian, apakah ini upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.

"Saya berharap Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution dapat mewakilkan aspirasi kami sebagai pedagang yang meraup untuk sedikit demi melanjutkan kehidupan keluarga dan biaya pendidikan anak-anak," katanya.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019