Medan (Antaranews Sumut) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan salah satu lembaga pendidikan vokasi yang menggunakan mengembangkan model pembelajaran dengan sistem teaching factory (Tefa).

Dimana mahasiswanya dituntut untuk lebih mengetahui dan menguasai kondisi lapangan secara langsung dan mampu menyelesaikan masalah tersebut di lapangan.

Teaching factory merupakan sistem pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja ( _demand driven_ ) saat ini. Mahasiswa lebih menghabiskan waktu pembelajaran dengan metode praktikum ketimbang teori.

Upaya tersebut merupakan salah satu wujud pelaksanaan revolusi mental, sebagai gerakan nasional untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam menghadapi era Industry 4.0.

Harapan ke depannya dengan sistem pembelajaran teaching factory (TEFA) mahasiswa mampu mengatasi masalah lapangan secara mandiri bila terjun langsung ke dalamnya.

Mahasiswa jurusan penyuluhan pertanian berkelanjutan tiga A contohnya, Senin (14/1) melakukan praktikum menanam komoditi bawang merah ( _Allium cepa_ L.) yaitu salah satu komoditi hortikultura yang sedang digalakkan untuk ditingkatkan produktivitas nya.

Dosen pengampu mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) Tience Pakpahan, S.P., M. Si. Selasa, kepada Antara Sumut, menjelaskan dalam prkatik mahasiswanya komoditi yang ditanam pun menggunakan bahan organik pada lahan tanamnya.

Yaitu menggunakan pupuk kandang sekitar 3 ton/ha untuk setiap bedengan dengan harapan bawang merah yang ditanam minim dalam penggunaan bahan sintesis (bawang merah sehat).

"Sejalan dengan visi program studi yaitu "pertanian berkelanjutan " dimana lahan pertanian yang digunakan masih bisa digunakan dalam jangka panjang dengan "menginvestasikan " unsur hara di dalam tanah,"katanya.

Sebagai mahasiswa, Tefa adalah sistem pembelajaran yang sangat tepat karena output dari sistem Tefa jelas yaitu menumbuhkan jiwa wirausaha pada diri mahasiswa, atau lebih spesifiknya jiwa _Agrosociopreneur_

Yaitu pengusaha di bidang pertanian yang memiliki jiwa sosial, karena mahasiswa dididik untuk lebih fokus pada satu jurusan karena sudah terarah dari awal sehingga mahasiswa tidak lagi mengambang dalam pelaksanaan pembelajaran.

"Dengan sistem Tefa sendiri mahasiwa juga dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam penanganan masalah yang terdapat di lapangan sehingga sasarannya lebih tepat dan terarah.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019