Medan (Antaranews Sumut) - Harga ekspot karet SIR20 di awal tahun 2019 belum bertambah baik  dari 2018 atau masih  1,34 dolar AS per kg untuk pengapalan Februari di posisi tanggal 10 Januari 2018.
    
"Harga ekspor karet yang masih di bawah 1,5 dolar AS per kg itu belum menjanjikan," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Jumat.

Harga karet di tahun 2019 dinilai kurang menjanjikan setelah melihat pergerakan harga di pasar bursa tetap masih di bawah 1,5 dolar AS per kg hingga pengapalan Juni 2019.

Harga karet pengapalan di Bulan Juni 2019 misalnya masih 1,38 dolar AS per kg.

"Memang ada kenaikan di setiap  bulan, tetapi sangat kecil dan tetap di bawah 1, 5 dolar AS per kg," ujarnya.

Dengan harga hanya 1,34 dolar AS per kg, harga bahan olah karet (bokar) dengan kadar kekeringan 100 persen di Sumut masih di kisaran Rp16.200 - Rp17.200 per kg.

"Harus ada langkah kuat secara bersama - sama oleh negara produsen karet untuk mendorong kenaikan harga jual di pasar internasional,"ujar Edy.

Dia menyebutkan, penurunan harga jual semakin menyulitkan pengusaha crum rubber dan petani karet karena terjadi di tengah permintaan dan ekspor yang juga sedang menurun.

Edy mengatakan, pengurangan produksi bokar akibat petani enggan menderas karena harga jual tidak menjanjikan juga menjadi salah satu penurunan volume ekspor.

Data, katanya menunjukkan, sepanjang Januari-November 2018, volume ekspor karet Sumut sudah turun 11 persen.
    
Kalau pada tahun 2017, ekspor karet masih bisa 473.050 ton, maka di periode sama 2018 tinggal 420.572 ton.
    
   

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019