Bandarlampung (Antaranews Sumut) - Bayi yang lahir dari seorang ibu yang merupakan warga Provinsi Lampung terdampak tsunami Selat Sunda akan diberi nama Tsunami.

"Rencananya akan saya berikan nama Tsunami, karena lahir bertepatan saat saya mengungsi akibat tsunami," ujar sang ibu, Susan, saat diwawancarai Antara di Rumah Sakit Bersalin Santa Anna, tempat dia melahirkan, di Bandarlampung, Sabtu (5/1).

Susan (28) dan suaminya Zainal (31) merupakan warga terdampak tsunami Selat Sunda yang mengungsi di Kantor Gubernur Lampung.

Mereka berencana menamai anaknya Tsunami. "Ya walaupun agak aneh, tetapi bisa menjadi kenangan bagi keluarga," ujarnya menambahkan.

Susan tinggal di pengungsian sejak 24 Desember 2018, hari kedua setelah tsunami Selat Sunda melanda wilayah pesisir Provinsi Banten dan Lampung.

Ia melahirkan bayi laki-laki sehat dengan berat 3,5 kilogram melalui operasi sesar di Rumah Sakit Bersalin Santa Anna Bandarlampung pada Sabtu.

Petugas pemerintah membawa Susan ke rumah sakit bersalin supaya segera mendapat pertolongan medis setelah dia mengeluh sakit pada pagi hari.

"Alhamdulillah bayi yang dilahirkan oleh Susan dalam keadaan sehat. Hanya saja harus melalui operasi sesar," kata Kepala Bidang Lindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Lampung, Maria Tamtina.

Dinas Sosial memberikan bantuan perlengkapan bayi seperti popok, handuk, selimut dan lainnya kepada Susan.

"Semoga anak yang dilahirkan menjadi anak yang soleh, taat dan patuh kepada kedua orangtua, serta bisa membawa nama baik negeri," katanya.

Maria menjelaskan Susan dan suaminya sampai saat ini masih terdata sebagai pengungsi di kantor Gubernur Lampung.

Pewarta: Triono Subagyo, Emir FS

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019