Ternate (Antaranews Sumut) - Gitaris Grup Seventeen Herman Sikumbang yang meninggal dunia akibat terjangan tsunami di Pantai Lesung, Banten saat acara Gathering PLN Transmisi Jawa Barat-Banten akan diberangkatkan dari Jakarta ke kampung halamannya Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) untuk dimakamkan.
"Kami sudah menyiapkan pemakaman Herman Sikumbang tepatnya belakang rumah pada Senin Sore setelah jenazahnya tiba dari Jakarta," kata Syahril Sikumbang, ayah dari Herman Sikumbang saat dihubungi di Tidore, Senin.
Herman Sikumbang yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara diberangkatkan dari Jakarta menggunakan pesawat Batik Air dan tiba di Bandara Babullah Ternate pada sekitar pukul 16.00 WIT dan selanjutkan akan di bawa ke Tidore untuk dimakamkan di belakang rumah keluarganya.
Syahril Sikumbang mengatakan, sebelum kejadian itu, dirinya bersama keluarga tidak memiliki firasat apa-apa, tetapi saat tsunami yang menerjang Selat Sunda baru ketahuan kalau Herman bersama grup band Seventeen sedang mengisi acara di Gathering PLN Transmisi Jawab Barat-Banten.
Setelah itu, sesuai informasi kakak korban bernama Hendra langsung ke lokasi kejadian untuk mencari Herman Sikumbang dan ditemukan dan jasadnya saat ini langsung di bawah ke RSU Serang, Banten.
Menurut dia, Herman Sikumbang adalah anak sangat penurut dan sebulan terakhir bertemu saat berada di Kota Ternate, tetapi hampir setiap tiga hari selalu menelepon mamanya.
Selain itu, suami Juliana Mochtar itu setiap menelepon pasti menanyakan kabar keluarga di Tidore maupun Ternate, bahkan seringkali menceritakan mengenai berbagai peristiwa saat konser di berbagai kota.
Herman Sikumbang yang berasal dari tanah kerajaan Tidore, putra dari pasangan Hi Syahril Sikumbang dan Hj Murni S Conoras, yang meniti karir dunia musik dan tercatat sebagai Caleg PKB DPR-RI Dapil Malut nomor urut 2 Herman Sikumbang yang lahir di Tidore, 17 Maret 1982 tersebut meninggalkan seorang istri dan dua orang anaknya yang masih balita.
Sementara itu, suasana di kediaman orang tua Herman Sikumbang sejak Minggu Sore ramai didatangi ratusan keluarga besarnya untuk menyiapkan pemakaman serta melakukan pengajian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Kami sudah menyiapkan pemakaman Herman Sikumbang tepatnya belakang rumah pada Senin Sore setelah jenazahnya tiba dari Jakarta," kata Syahril Sikumbang, ayah dari Herman Sikumbang saat dihubungi di Tidore, Senin.
Herman Sikumbang yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara diberangkatkan dari Jakarta menggunakan pesawat Batik Air dan tiba di Bandara Babullah Ternate pada sekitar pukul 16.00 WIT dan selanjutkan akan di bawa ke Tidore untuk dimakamkan di belakang rumah keluarganya.
Syahril Sikumbang mengatakan, sebelum kejadian itu, dirinya bersama keluarga tidak memiliki firasat apa-apa, tetapi saat tsunami yang menerjang Selat Sunda baru ketahuan kalau Herman bersama grup band Seventeen sedang mengisi acara di Gathering PLN Transmisi Jawab Barat-Banten.
Setelah itu, sesuai informasi kakak korban bernama Hendra langsung ke lokasi kejadian untuk mencari Herman Sikumbang dan ditemukan dan jasadnya saat ini langsung di bawah ke RSU Serang, Banten.
Menurut dia, Herman Sikumbang adalah anak sangat penurut dan sebulan terakhir bertemu saat berada di Kota Ternate, tetapi hampir setiap tiga hari selalu menelepon mamanya.
Selain itu, suami Juliana Mochtar itu setiap menelepon pasti menanyakan kabar keluarga di Tidore maupun Ternate, bahkan seringkali menceritakan mengenai berbagai peristiwa saat konser di berbagai kota.
Herman Sikumbang yang berasal dari tanah kerajaan Tidore, putra dari pasangan Hi Syahril Sikumbang dan Hj Murni S Conoras, yang meniti karir dunia musik dan tercatat sebagai Caleg PKB DPR-RI Dapil Malut nomor urut 2 Herman Sikumbang yang lahir di Tidore, 17 Maret 1982 tersebut meninggalkan seorang istri dan dua orang anaknya yang masih balita.
Sementara itu, suasana di kediaman orang tua Herman Sikumbang sejak Minggu Sore ramai didatangi ratusan keluarga besarnya untuk menyiapkan pemakaman serta melakukan pengajian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018